Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Saat Tim-tim ASEAN Mulai Memandang ke Atas

18 Juni 2022   13:18 Diperbarui: 18 Juni 2022   13:30 829 3
Kualifikasi Piala Asia 2023 telah tutup buku, dan menghadirkan empat negara dari Asia Tenggara. Mereka adalah Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Malaysia.

Vietnam lolos lebih dulu, setelah mereka sukses menembus babak akhir Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, sementara tiga tim lainnya lolos dari babak Kualifikasi Piala Asia. Uniknya, empat serangkai negara Asia Tenggara ini adalah eks tuan rumah Piala Asia edisi 2007.

Hanya saja, dari keempat tim ini, hanya Indonesia masih terlihat menikmati kegembiraan setelah lolos ke Piala Asia. Tiga tim lainnya malah sudah mulai ancang-ancang mempersiapkan diri, dengan mencari lawan tanding yang cukup kuat, bahkan menetapkan kriteria spesifik, demi bisa berbicara di level Asia.

Malaysia misalnya, sudah mencanangkan ujicoba dengan tim dari luar ASEAN, dan program persiapan jangka panjang. Kebijakan ini diambil FAM (PSSI-nya Malaysia) dan pelatih Kim Pan Gon (Korea Selatan) dengan mempertimbangkan kemungkinan ditundanya kick off Piala Asia 2023.

Maklum, setelah Tiongkok mundur sebagai tuan rumah, AFC masih belum menentukan kandidat tuan rumah baru. Seperti diketahui, organisasi induk sepak bola Asia itu menetapkan, kandidat tuan rumah Piala Asia 2023 berasal dari 24 tim peserta.

Keputusan soal tuan rumah sendiri baru akan diambil bulan Oktober 2022. Jadi, wajar kalau kemungkinan kick off Piala Asia 2023 ditunda cukup terbuka.

Sementara itu, Vietnam memanfaatkan jeda internasional bulan Juni dengan beruji coba melawan Afghanistan dan menang 2-0 di pertandingan ini.

Sebelumnya, pelatih Park Hang Seo sudah menyerukan, The Golden Star perlu lebih sering menghadapi tim dari luar Asia Tenggara supaya bisa lebih berkembang.

Maklum, meski mampu menahan imbang Jepang dan mengalahkan Tiongkok di Kualifikasi Piala Dunia 2022, perempatfinalis Piala Asia 2019 ini menelan 8 kekalahan dari 10 pertandingan.

Beralih ke Thailand, setelah lolos ke Piala Asia 2023, Tim Gajah Perang langsung menyiapkan program pemusatan latihan selama kurang lebih dua pekan, dan akan mengadakan pertandingan uji coba di jeda internasional bulan September.

Meski FAT (PSSI-nya Thailand) dan pelatih Alexandre Polking sama-sama membidik trofi Piala AFF 2022, seruan untuk naik level mulai terdengar, misalnya dari Theeraton Bunmathan.

Pemain berusia 32 tahun yang sempat merumput bersama Yokohama Marinos di Liga Jepang ini menyerukan, Thailand perlu mulai coba menjadikan turnamen tingkat Asia Tenggara sebagai panggung untuk pemain junior, selagi pemain senior fokus di Kualifikasi Piala Asia atau Kualifikasi Piala Dunia.

Maklum, semifinalis Piala Asia 1972 ini sudah cukup kenyang prestasi di tingkat Asia Tenggara. Masalahnya, mereka masih kerap kewalahan, tiap kali menghadapi tim-tim kuat di level Asia.

Boleh dibilang, kesuksesan di level regional sudah tak ada artinya, bahkan mulai mencapai titik jenuh. Maka, perlu ada langkah nyata untuk bisa naik ke level selanjutnya.

Bagaimana dengan Timnas Indonesia?

Persiapan memang ada Masalahnya, kegembiraan masih terasa, karena untuk pertama kalinya sejak tahun 2007, Indonesia lolos ke Piala Asia. Inilah yang perlu diwaspadai, karena tim lain sudah mulai bersiap.

Untunglah, segera setelah lolos ke Piala Asia 2023, persiapan langsung dimulai PSSI, dengan memastikan posisi Shin Tae-yong di kursi pelatih tetap aman, baik di Timnas senior maupun junior. Sebelumnya, sempat muncul wacana dari petinggi PSSI, soal pos pelatih Timnas Indonesia.

Di sisi lain, pelatih asal Korea Selatan ini juga menargetkan ingin tampil sebaik mungkin di Piala Asia. Kebetulan, tiga pemain keturunan Indonesia, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama kemungkinan bisa memperkuat Timnas Indonesia, jika proses naturalisasi mereka beres.

Seperti Thailand, eks pelatih Timnas Korea Selatan itu tampaknya juga ingin memanfaatkan jeda internasional bulan September dan Piala AFF 2022 sebagai ajang persiapan. Kurang lebih sama dengan SEA Games 2021 lalu, yang jadi persiapan tim menuju Kualifikasi Piala Asia 2023.

Hanya saja, jika kick off Piala Asia 2023 ditunda, Tim Garuda bisa saja akan mendapat suntikan pemain dari Timnas U-19 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 edisi 2023 sebagai tuan rumah.

Kebetulan, Garuda Muda juga punya pemain berbakat seperti Ronaldo Kwateh, yang tampil cukup baik di Turnamen Toulon baru-baru ini.

Pemain blasteran Indonesia-Liberia ini sebelumnya sempat ditaksir klub Antalyaspor (Turki) tapi belum bisa pindah ke luar negeri karena usianya belum genap 18 tahun, usia minimal untuk transfer pemain internasional.

Situasi kurang lebih sama juga dialami Marselino Ferdinand, yang bahkan sudah mencetak gol pertama di Timnas Indonesia senior, saat Elkan Baggott dkk mencukur Nepal dengan skor 7-0.

Terlepas dari perbedaan yang ada, keempat tim Asia Tenggara ini terlihat kompak. Dalam arti, mereka sama-sama sadar, ada banyak hal yang masih harus dipersiapkan menuju Piala Asia 2023, supaya mereka tak jadi bulan-bulanan lawan seperti dulu.

Tentunya, ini akan jadi satu tantangan sulit. Di luar Vietnam (pot 2) yang masuk 100 besar ranking FIFA, tim dari kawasan ASEAN sama-sama berada di pot keempat Piala Asia 2023, atau pot tim berperingkat terendah.

Tapi, inilah tantangan terbesar yang sudah menunggu. Jika mampu dilewati, atau minimal mampu memberi perlawanan sengit, sepertinya ada harapan untuk tim-tim Asia Tenggara bisa memotong gap ketertinggalan di Asia.

Akankah harapan itu terwujud?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun