Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Saat Si Merah Makin Dewasa

11 Desember 2019   13:04 Diperbarui: 11 Desember 2019   13:13 59 0
Makin dewasa, begitulah kira-kira gambaran sederhana, dari penampilan Liverpool saat mengalahkan tuan rumah RB Salzburg (Austria) dengan skor 0-2, Rabu, (11/11, dinihari WIB). Gol-gol Si Merah dalam laga ini dicetak oleh Naby Keita dan Mohamed Salah.

Disebut dewasa, karena tim asuhan Juergen Klopp ini makin paham, bagaimana cara mengatasi tekanan di masa krusial, khususnya saat menghadapi lawan sulit di periode sibuk. Kebetulan, pada bulan Desember ini, Mohamed Salah dkk berlaga di empat ajang berbeda: Piala Liga Inggris, Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.

Secara khusus, laga di markas Salzburg menjadi laga penentu lolos-tidaknya Liverpool ke fase gugur. Meski hanya butuh minimal hasil imbang, Salzburg tetap tak bisa dianggap enteng. Mereka juga diperkuat Erling Braut Haaland, penyerang berbakat asal Norwegia yang sedang naik daun.

Sebagai bukti, pada pertemuan pertama di Anfield beberapa waktu lalu, klub milik Red Bull ini sempat mengejar ketertinggalan tiga gol, meski akhirnya kalah dengan skor akhir 3-4. Dalam laga ini, Erling Braut Haaland mencetak satu gol, meski hanya diturunkan sebagai pemain pengganti.

Dari situasi inilah, Juergen Klopp lalu mempersiapkan pertandingan ini secara serius, antara lain dengan mengistirahatkan Sadio Mane, Gini Wijnaldum, dan Trent Alexander-Arnold, saat Liverpool menggasak Bournemouth 3-0 di ajang Liga Inggris, akhir pekan lalu.

Secara taktik, Liverpool seperti biasa mempersiapkan taktik bermain agresif, dengan berusaha membatasi suplai bola ke Erling Braut Haaland. Salzburg sendiri sempat membuat sibuk lini belakang Liverpool, saat Hwang Hee Chan dan Takumi Minamino membuat peluang bersih. Maklum, kemenangan bisa membuka peluang mereka lolos, dengan catatan, Genk mampu mengalahkan Napoli.

Tak mau kalah set, Liverpool lalu ganti menebar ancaman lewat duo Sadio Mane dan Mohamed Salah, dengan membuat sejumlah peluang bersih. Beruntung, Cican Stankovic tampil apik di bawah mistar Salzburg. Alhasil, babak pertama berakhir tanpa gol.

Strategi menggebrak di menit awal kembali coba diperagakan Salzburg, saat Erling Braut Haaland membuat peluang bersih yang mampu dibendung Alisson. Peluang ini dibayar tunai Liverpool, dengan mencetak dua gol beruntun lewat aksi Keita dan Salah di menit ke 57 dan 58.

Ketinggalan dua gol, Salzburg lalu coba bermain lebih agresif, dan menarik keluar Haaland yang kali ini tampil melempem. Perubahan ini coba dieksploitasi Liverpool, dengan menerapkan strategi serangan balik cepat. Beruntung, Stankovic mampu membuat sejumlah penyelamatan krusial, sehingga Salzburg hanya kebobolan dua gol kali ini.

Hasil ini memastikan Liverpool (nilai 13) lolos sebagai juara grup bersama Napoli (nilai 12), yang pada saat bersamaan menggasak Genk dengan skor 4-0, berkat hattrick Arkadiusz Milik. Meski lolos tanpa terkalahkan, kesuksesan Napoli kali ini terasa getir, karena tak lama setelah meraih kemenangan ini pelatih Carlo Ancelotti dipecat dari jabatannya, menyusul performa jeblok tim belakangan ini.

Meski sebenarnya cukup "predictable" di atas kertas, kemenangan Liverpool kali ini menunjukkan kedewasaan mereka, baik secara taktis maupun teknis. Karena, mereka mampu menerapkan strategi sesuai dengan karakteristik lawan, dan sejauh ini mampu menjaga dan mulai meningkatkan level konsistensi performa di periode sibuk.

Jelas, ini adalah satu peningkatan kualitas, dibanding musim lalu, dengan materi pemain hampir sama persis. Jika mampu menjaga bahkan meningkatkan level konsistensi performa, Liverpool musim ini akan jadi lebih menakutkan dari musim lalu. Tapi, berhubung musim kompetisi masih belum separuh jalan, Liverpool perlu memastikan, mereka tak mencapai puncak performa terlalu cepat, supaya tak mengalami kolaps di fase krusial.

Bisa, Reds?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun