Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Piala Dunia 2018, Pesta Bola Era Digital

18 Juni 2018   10:39 Diperbarui: 18 Juni 2018   11:22 971 1
Dalam kehidupan masa kini, banyak hal yang dipengaruhi, bahkan bergantung sepenuhnya pada teknologi digital. Misalnya, jual-beli produk dan transportasi, yang belakangan mulai beralih dari konvensional ke online.

Belakangan, teknologi digital mulai merambah ke lapangan hijau, dalam konteks aturan terapan di lapangan. Di Piala Dunia 2018, ini terlihat dari diterapkannya teknologi garis gawang (goal line technology), dan Video Assistant Referee (VAR). Kedua fitur ini menjadi alat bantu wasit, untuk mengambil keputusan, atas pelanggaran, atau gol yang luput dari pengamatan wasit.

Piala Dunia 2018, menjadi ajang penerapan teknologi garis gawang dan VAR secara bersamaan. Sebelumnya, teknologi garis gawang sudah lebih dulu diterapkan di Piala Dunia 2014, meski masih dalam tahap uji coba. Teknologi garis gawang muncul, setelah terjadinya insiden "handsball" Luis Suarez (Uruguay Vs Ghana), dan "gol hantu" Frank Lampard (Inggris Vs Jerman). Kedua insiden ini terjadi di Piala Dunia 2010.

Meski pada awalnya menuai pro kontra, karena dinilai "mematikan seni dalam sepak bola", penerapan teknologi ini terbukti mampu membantu tugas wasit, saat harus mengambil keputusan, atas pelanggaran, atau gol yang luput dari pengamatan mata wasit.

Kebetulan, kedua momen ini terjadi bersamaan, saat Prancis membekuk Australia, Sabtu (16/6) lalu. Momen pertama, terjadi saat Prancis mendapat hadiah penalti, setelah wasit me-review insiden dilanggarnya Antoine Griezmann (pemain Prancis) di kotak penalti Australia, yang beberapa saat sebelumnya luput dari pengamatan wasit. Hadiah penalti ini sukses dikonversi Griezmann menjadi gol.

Momen kedua, terjadi di menit-menit akhir, saat gol Paul Pogba disahkan, lewat bantuan teknologi garis gawang. Memang, jika dilihat dari tayangan ulang, tendangan Pogba memang sudah melewati garis gawang, setelah sebelumnya membentur mistar, seperti terlihat pada gambar berikut:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun