Siapa ustaz atau pendakwah panutan saya? Tentu saja Habib Husein Ja'far Al Hadar. Beliau adalah protektor level 3 untuk pemuda tersesat. Begitulah julukan yang diberikan oleh kaum Deadwood Majelis Lucu Indonesia kepada Habib Husein.
Kaum Deadwood Majelis Lucu Indonesia adalah para pemuda yang mengidolakan para komedian. Mulai dari Tretan Muslim, Dustin Tiffani, Coki, dan masih banyak lagi. Kehadiran Habib Husein bersama mereka menjadi dakwah baru yang harapannya bisa menjadi jembatan hidayah.
Mengapa saya menyukai dakwah beliau? Karena Habib menyampaikan dakwahnya dengan gaya anak muda dan lucu. Sebagai komedian yang menyamar jadi penulis dan guru, saya banyak terinspirasi dari beliau.
Kok kebetulan, saya dan Habib Husein sama-sama Madura swasta. Saya Situbondo dan Habib Bondowoso. Terus, saya mondok di Probolinggo, sedang beliau di Pasuruan (tetangga Probolinggo). Jadi, saya bisa "relate" dengan gaya Habib Husein.
Selain gaul dan lucu, beliau juga sosok pendakwah yang toleran. Banyak sekali konten dakwah Habib bersama para pemuka agama lain. Inilah salah satu indikator panutan pendakwah yang saya pilih.
Indonesia itu bukan cuma Islam, tetapi juga ada Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan penganut aliran kepercayaan. Kita harus menjaga agar Indonesia tetap damai. Salah satunya melalui dakwah yang sejuk.
Pada tahun 2022, Habib Husein semakin populer dengan menjadi pengisi acara di berbagai TV dan YouTube artis. Om Deddy Corbuzier bahkan berkali-kali berkolaborasi dengan Habib Husein.
Namun, tetap saja ada beberapa orang yang membenci Habib. Ada yang menjustifikasi beliau sebagai orang Syiah yang sesat. Ada juga yang mengatakan dakwah Habib Husein merusak citra seorang Habib.
Sejauh ini, Habib Husein memang tidak menanggapi orang yang membenci beliau. Anjing menggonggong kafilah berlalu. Bukankah, memang harus begitu?
Di dunia ini, orang baik akan ada yang membenci. Sebaliknya, orang buruk tetap akan ada yang mendukung. Jadi, ya biarlah Habib tetap berdakwah dengan menebar cinta.
Semoga Habib Husein selalu diberikan kesehatan dan keberkahan. Beliau bukan hanya sekadar menyampaikan ajaran Islam, melainkan juga penebar kedamaian di bumi Nusantara. Selain itu, beliau memang protektor bagi kami, para pemuda tersesat.
Tersesat?
Oh tersesat.
Astaghfirullah.
Yoga Prasetya, Malang, 8 April 2022
