Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

RD Akui Maroko Lebih Mendominasi. Sudah Tahu Kok Malah Bertahan!

30 September 2013   00:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:13 563 1
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Maroko pada final Islamic Solidarity Games (ISG) di Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Sempat unggul, Garuda Madu harus takluk karena tim asal Afrika itu tampil lebih dominan.

Hal ini dikatakan pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan. Menurutnya, setelah sempat unggul melalui titik putih, permainan Maroko sangat dominan dan berhasil unggul dalam penguasaan bola terutama pada babak kedua. Pertanyaan Xavi : Mengapa sudah unggul malah bertahan ? Coach RD harus belajar lagi filosofi bermain, justru di Babak I sudah terlihat Maroko mendominasi, seharusnya di ruang ganti kasih instruksi untuk keluar menyerang. Pelatih RD kurang cerdas.

"Secara umum pertandingan kali ini cukup baik walau Maroko lebih mendominasi pertandingan. Untuk sementara hanya ini yang mampu dilakukan dengan mepetnya waktu persiapan," ujar Rahmad usai pertandingan, Minggu (29/9/2013). Pertanyaan Xavi : Alasan mepetnya waktu, persiapan minim, itu adalah alasan basi dan kuno. Jika RD seorang Pelatih jenius dan punya filosofi bermain, tentu akan sangat mudah meracik tim ini. RD belum bisa jadi juru taktik dan belum mampu meracik bumbu-bumbu menjadi masakan yang enak.

Pada babak kedua, dijelaskan Rahmad, pemain Indonesia sering terburu-buru melepas umpan langsung ke depan dan kehilangan bola di lapangan tengah. Sementara Maroko sangat efektif dalam memainkan bola sehingga mampu membalikan keadaan dari ketertinggalan di babak pertama. Xavi bertanya ? Apa usaha coach RD untuk keluar dari lemahnya lini tengah ? Kalo masih seperti ini di SEA GAMES, akan berat coach peluangnya.

"Terima kasih atas perjuangan seluruh pemain. Evaluasi akan dilakukan menuju Sea Games. Tim ini sedang membangun formula dan komposisi pemain. Setelah ini pemain akan diliburkan sebelum memulai TC di Yogyakarta," jelasnya. Formula dan komposisi pemain ????? Coach RD ini pelatih atau marinir ? Jika RD seorang pelatih jenius setara Timnas, tentu coach harus sudah ada formula yang tepat dengan cara filosofi mainnya apa ? mau menyerang, balance atau bertahan. Xavi sarankan menggunakan pola 4-3-3 Full Attacking. Awas coach RD salah buat formulanya, nti malah pake Vick Formula 44...itu obat batuk Coach. Komposisis pemain menurut Xavi sudah bagus, tinggal cari Striker murni dan playmaker. Coach RD jangan sungkan2 keliling Nusantara atau diskusi dengan pelatih di daerah atau klub.

Saran Xavi, Jika nanti Coach RD gagal meraih emas sebagai target Timnas U-23, sebaiknya Coach RD mengundurkan diri saja. Jangan dipaksakan melatih Timnas, nati malah tambah botak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun