Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Filosofi Ketupat

31 Mei 2020   12:00 Diperbarui: 31 Mei 2020   12:04 92 1
Momen perayaan Idul Fitri tidak akan pernah bisa lepas dari hidangan menu tradisional  ketupat. Ketupat atau dalam bahasa Jawa kita biasa menyebutnya kupat adalah menu yang terbuat dari beras yang ditanak dalam bungkus anyaman janur kuning.

Di masyarakat Jawa, ketupat atau kupat memiliki makna khusus. Kupat dimaknai sebagai kependekan dari Ngaku Lepat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Karena itu momen hari raya Idul Fitri biasanya selalu diiringi dengan tradisi sungkeman atau saling maaf-memaafkan dengan orang yang lebih tua, kerabat, dan handai taulan. Tradisi sungkeman inilah yang menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan).

Selain Ngaku Lepat, masyarakat Jawa memaknai kupat sebagai Laku Papat yang berarti 4 tindakan. Ada 4 hal yang perlu kita maknai berkaitan dengan momen hari raya Idul Fitri yakni lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

• Lebaran artinya usai, yakni kita telah selesai menjalani ibadah Ramadhan, baik puasa, sholat tarawih, tadarus Qur'an dan berzakat serta amalan lainnya. Makanya Idul Fitri biasa disebut lebaran atau bodo (ba'da) yang artinya setelah (selesai).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun