Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ketemu di Bulan

15 September 2020   22:08 Diperbarui: 15 September 2020   22:10 25 3
Kita bukan batu, yang bisa abadi, yang
mampu kembali, seperti bulan
yang selalu tepat janji.
Bukan gunung-gunung, yang selalu tabah berdiri di utara.
Kita cuma secarik kisah.
Yang tertoreh, lalu terkoyak.

Aroma hujan hanya kenangan.
Likuan jalan cuma sekadar cuplikan.
Seperti waktu,
yang ternyata hanya bualan saja.

Kita bukan batu, yang tak melepuh.
Bukan gunung, yang setia ribuan tahun.
Aroma purnama
hanya cerita dongeng.
Seperti waktu, segalanya
hanya bualan.
di rekaman angin.

Sirna.
Tak ada yang tersisa. Yang bisa dirasa.
Meleleh. Segalanya
Tumpas, menguap
menuju rembulan
yang bunting oleh rindu
yang tiris bersama titis-tetes gerimis
yang menangisi mata kita
yang terlalu kejam meratapinya.

Gerimis itu. Kerling kunang-kunang itu.

Purnama itu. Entah kenapa warnanya selalu sunyi.
dan rasanya itu, lebih lirih
dari iris belati yang menikam hati.

Pku. Maret '02
#BinotoHBalian

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun