Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Sesaat di Persimpangan Jalan Kota

2 Maret 2017   02:45 Diperbarui: 3 Maret 2017   12:00 1086 15
entah dari mana mereka tiba
wajah-wajah polos yang seakan tanpa dosa
masih usia sekolah dasar aku rasa
berjalan menghampiri kaca-kaca kendaraan
di antara lampu merah lalulintas jalan kota

berbekal tamborin
ukulele atau beberapa eksemplar koran harian
dengan penampilan dan suara pas-pasan
menarik simpati pengendara
untuk mengeluarkan beberapa lembar uang kecil atau recehan
pun dengan keterpaksaan hanya

tanpa ragu-ragu mereka
seakan tiada rasa malu menyambut uluran tangan pengendara
lalu beranjak nyaris tanpa kata-kata
berjalan sedikit tergesa
menepi ke jalur hijau sebelum lampu hijau menyala
melepas kepergian roda-roda kendara

umpat dan caci maki para pengendara
atau pengguna jalan yang melintas lainnya
tiada urung kerap mereka terima
sebagai imbalan yang sedikit tiada pernah dipinta
dengan perasaan yang entah
tak sempat sungguh aku untuk bertanya atau sekadar menerka

ya, entah dari mana mereka tiba
wajah-wajah polos yang seakan tanpa dosa
menghias nyaris di setiap persimpangan jalan kota
tanpa instruksi tanpa aba-aba

Bengkulu, 2 Maret 2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun