ini negeri yang ada masih bernaung panji dwi warna
benar, telah dipenuhi sekat tiada nampak dia
hanya dirasa ada teramat nyata
memecah dan memisah
siapa, siapa dan siapa
tonggak-tonggak keangkuhan jiwa
terpancang dalam di sana
beragam rupa
dengan umbul-umbul kepentingan aneka warna
ditambah pula jurang pemisah dalam tiada hingga
entah adat entah budaya
entah suku bangsa entah bahasa
entah keyakinan entah apa
menjadi dalil pembenaran segala kebijakan
terkesan suka-suka
tak ada lagi saling percaya. nyaris sudah
tak peduli saudara
lupa diri masih menghirup udara yang sama
bernaung di bawah payung yang sama pula
lentik lidah kini sudah teramat mudah
jadi pemantik api amarah
penyulut perang yang tiada seharusnya
di atas tanah yang tiada hingga dilimpahi berkah
ya, terkotak-kotak sudah
ini negeri yang ada masih bernaung panji dwi warna
Bengkulu, 15 Oktober 2016