gumpal hitam perlahan
pada hembusan bebayang hiilang
lembab alam meremang
membatas pandang
-
turunlah hujan
deras guyur daratan
tak tertahankan lepas kerinduan
pada hijau daunan
pada reranting
dan akar-akar tetumbuhan
-
dendang riangan
bekatak pinggir sawangan
jua pada dedaun teratai rata bentangan
bersama kecipak ikan
sigap menyambar umpan
jatuh di air permukaan genang hamparan
-
lenguh sahutan
ternak pada lindapan
berkumpul merapat badan
cari hangatan di udara dingin desakan
merasuk masuk di persendian
harap bertahan
-
hening kicauan
beburung di pokok-pokok dahan
sembunyi dari terpaan
di balik sayap-sayap halus selimut dekapan
jua pada sarang
yang berjalin rapi dari ranting dan rumputan
-
masih berarak awan
tetes masih bertahan
seakan enggan tunjukkan tanda kesudahan
hingga tak dirasakan
tabir-tabir hitam malam mulai dibentangkan
sebagai wujud akhir perjalanan
-
ya, sebuah lukisan alam pedesaan
pada petang berguyur hujan
yang kini aku akui semakin jarang kudapatkan
di sela-sela pergeseran peradaban
tiada terbantahkan
mesti jalani pun kadang menyesakkan
-
Bengkulu, 31 Maret 2013