Misalkan kata "hati panas" ... diartikan oleh orang Jerman dengan hati yang penuh dengan cinta. Panas diartikan sebagai sebuah energi positif, sebagai kehangatan ... jadi tidak terpikir bahwa kata "panas" di dalam bahasa Indonesia berarti negatif bisa mengacu pada rasa marah dalam kata "memanas-manaskan", "berdarah panas" atau juga mengarah pada hal-hal erotik... seperti kata "film panas", "bintang film panas" dan masih banyak lagi. Sebaliknya kata "dingin" yang seringkali berkonotasi negatif dalam bahasa Jerman, justru diartikan positif oleh orang Indonesia misalnya "tangan dingin", "kepala dingin", "hati dingin" ...
Terlihat sekali betapa cuaca di sebuah negeri sangat berpengaruh pada pemakaian kata. Setelah pelajaran usai, murid-muridku tertawa tergelak-gelak, karena mereka teringat bahwa pasti mereka pernah melakukan kesalahan dalam pemakaian kata tersebut, terutama dalam hal mengira "kata-kata panas" berarti kata-kata yang penuh kehangatan cinta" ...
Nah, kulihat ada yang mulai garuk-garuk kepala ... Anda pernah juga melakukan kesalahan penerjemahan kata-kata ini? Jangan panas dingin setelah membaca catatanku ini. Salam hangat kukirim dari Hamburg di utara negeri Jerman yang hari ini cerahnya seperti Indonesia :-)
DNH