Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Wanita Itu Tertukar Raganya

18 Oktober 2020   11:37 Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:03 93 16
Malam ini pantai Parang Dowo meriuhkan ombaknya. Tebing karang yang menghadang ombak lalu bergelut dengan kegembiraan yang kian menerjangnya. Ombak menyisakan riak. Riak menyelinap di antara lubang-lubang batu yang menghias karang.

Berjajar kemahan-kemahan para penunggang mesin. Riuh dentuman ombak bergelut dengan nyanyian dangdut era 90an sampai yang sekarang sedang hit; Happy Asmara. Begitulah kesenangan. Pun kebahagiaan di sisi yang lain.

Langit mengisyaratkan kecerahan; bintang menenun rasinya. Merias malam dengan kerlipan cahayanya. Suara tawa sana sini, riuh memanggang ikan dan beragam hidangan laut.

Malam kian menusuk sepi, sampai terdengar suara jerit dalam sunyi. Ia, wanita yang sedang menenun cerita hidupnya. Merangkai ruas-ruas jalan di sepanjang umurnya. Ia melihat masa depan yang tiada banyak orang menyadarinya. Ia hanya memalingkan diri dari waktu dan keadaan hari ini.

Wanita itu bergelut dengan seruas jalan setapak. Menyongsong kudapan berbahaya, tetapi ia wanita. Wanita tetap manusia, ia memiliki apa yang harus dijalani dan dipilih.

Pagi menyempulkan sinar merahnya di timur. Kabut pertanda embun dihardik oleh surya yang kian menengadah selepas subuh di ufuk.

Wanita itu bersiap diri, wanita yang menemukan nyali dirinya di ruang sunyi. Ruang yang tiada banyak orang menyangka. Ia sisihkan selimut di tenda. Ia ambil segelas air lalu membasuh mukanya. Begitulah, "Selamat Pagi Dunia!!!" Katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun