Minimalisir Radikalisme, Saatnya Melihat Apa yang Terjadi di Kampus
5 Mei 2017 06:11Diperbarui: 5 Mei 2017 08:381473
Sekitar tahun 1990-an, delapan tahun menjelang rezim Orde Baru tumbang, atau dekade di mana pertumbuhan gerakan menentang Soeharto bergerak menuju puncaknya, Ismail Yusanto membawa sejumlah buku tentang Hizbut Tahrir ke kampusnya, Universitas Gadjah Mada. Buku-buku itu dibawanya setelah belajar di Bogor.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.