Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Koordinasi Pemerintah dalam Kebijakan Moneter dan Fiskal untuk Kestabilan Sistem Keuangan

21 November 2014   22:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 286 0

Stabilitas sistem keuangan erat kaitannya dengan kondisi perekonomian makro suatu negara. Ekonomi makro dalam produksi dan konsumsinya dibagi menjadi dua, yaitu rumah tangga konsumsi, yang berarti adalah masyarakat individu pada umumnya, dan perusahaan. Dari sektor rumah tangga konsumsi, masyarakat, menghimpun dananya di bank. Bank tidak hanya berperan sebagai wadah untuk melakukan fungsi saving bagi masyarakat. Masyarakat juga memiliki keuntungan bertransaksi secara kredit dengan menggunakan dana dengan batas nominal tertentu (atau tidak terbatas) yang dimiliki oleh bank untuk dipinjam. Sedangkan bagi perusahaan, mereka mengelola dananya dengan memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan selain bank, dan pasar uang dimana perusahaan dapat menginvestasikan dananya dalam jangka pendek, panjang, maupun menengahdengan membeli produk-produk sekuritas, mata uang asing (valas), dan lain sebagainya. Dari kedua sektor konsumsi, rumah tangga maupun perusahaan, keduanya memilki kemungkinan untuk mengalami pembayaran hutang kredit yang menjadi kewajiban mereka. Seperti kejatuhan ekonomi yang dialami Amerika Serikat tahun 2008 yang lalu, kejatuhan yang berakar dari kredit property yang macet karena terlalu besar hutang atau kredit yang diberikan untuk berinvestasi namun konsumen tidak mampu membayarnya sehingga terciptalah bubble economic. Seperti gelembung yang semakin membesar namun saat ditusuk yang tersisa hanyalah udara hampa. Bank sentral AS juga sudah terlalu sering memberi bail out.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun