Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Stamina Perang Prabowo-Hatta

11 Juli 2014   23:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:37 3182 22
STAMINA 'perang' kubu pasangan Capres Prabowo Subianto-Cawapres Hatta Rajasa luar biasa. Jumat (11/7), dua hari pasca-Pilpres 2014, mereka tetap merasa unggul, mengalahkan pasangan Capres Joko Widodo-Cawapres Jusuf Kalla. Realitas hasil hitung cepat sebagian besar lembaga survei, yang keluar sejak Rabu (9/7) siang, yang mengunggulkan Jokowi-JK, tak dianggap.

Prabowo Subianto bahkan menuding sejumlah lembaga survei yang mempublikasikan kemenangan Jokowi-JK, tidak independen. Tak jarang lembaga ini mendapatkan bayaran untuk melakukan kegiatannya.

"Lembaga survei kan bermacam-macam bentuknya dan beberapa survei itu juga komersial dan konsultan politik juga," kata mantan Danjen Kopassus itu, seusai menemui Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Rabu tengah malam.

Alhasil, Prabowo bersama tim pemenangan pasangan nomor urut 1 itu, tetap berkeyakinan memenangkan pertarungan. Prabowo bahkan sempat sujud syukur, diikuti sejumlah petinggi partai pendukung. Dalam persfektif Islam, sujud syukur bisa bermakna mensyukuri keberhasilan.

Seperti telah dipublikasikan, dari 11 lembaga survei, 7 di antaranya menyatakan Jokowi-JK menang versi quick count. Selebihnya, memenangkan Prabowo-Hatta.

Berikut hasil lengkap 11 lembaga survei:

No Lembaga Survei                                                          Prabowo-HattaJokowi-JK

1 Populi Center49,05                 50,95

2 CSIS                                                                                                   48,1                                51,9

3   Litbang Kompas47,66                             52,33

4 Indikator Politik Indonesia47,0552,95

5 Lingkaran Survei Indonesia46,4353,37

6 Radio Republik Indonesia                                                      47,3252,68

7 Saiful Mujani Research Center47,0952,91

8 Puskaptis52,0547,95

9 Indonesia Research Center 51,1148,89

10Lembaga Survei Nasional             50,5649,94

11 Jaringan Suara Indonesia50,1349,87

Sumber: Kompas.com

Sampai Jumat petang, saat artikel ini ditulis, masih beredar pesan singkat di jejaring sosial, yang juga bernada optimistis Prabowo-Hatta unggul dan bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. Pesan antara lain lewat bbm itu, disertai permintaan agar para pendukung terus berdoa, bermunajat, sampai hasil perhitungan dari Komisi Pemilihan Umum diumumkan, 22 Juli mendatang.

Tanpa mendahului kehendak Tuhan, bisa dipastikan, hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei terpercaya, yang mengunggulkan Jokowi-JK itu, tidak akan berubah. Jadi, aneh kalau kubu Prabowo-Hatta, yang berisi orang-orang kredibel sampai mengingkari, atau bahkan menafikan hasil hitung cepat yang dikeluarkan LSI dan kawan-kawan itu.

Pendiri LSI, Denny JA, sudah mengeluarkan klaim, tak pernah meleset dalam hitung cepat, baik dalam sejumlah pilkada, pilgub, juga Pilpres. Klaim yang sama juga disampaikan lembaga survei lainnya.

Masuk akal kalau Poros Muda Partai Golkar melalui juru bicara Andi Sinulingga meminta Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, juga menerima hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menyatakan Jokowi-JK unggul. Pasalnya, kebiasaan Golkar menggunakan lembaga survei untuk mengukur realitas politik di lapangan. Lembaga survei yang dimaksudnya, SMRC dan Lingkaran Survei Indonesia, yang juga melakukan hitung cepat dan menyatakan Jokowi-JK unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kami mengapresiasi Pak Aburizal yang bisa menanggapi hasil quick count (hitung cepat) karena lembaga itu kredibel dan biasa digunakan Golkar," kata Andi saat jumpa pers di SCBD, Jakarta, Kamis (10/7).

Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia mengatakan, empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak memenuhi kaidah statistik. Alasannya, selisih suara yang dirilis keempat lembaga survei itu tidak ada yang lebih dari 2 persen atau masih dalam batas margin of error.

"Hasil quick count lembaga survei tersebut tidak bisa diambil kesimpulan apa pun dan batal berdasarkan kaidah statistik. Karena, selisihnya harus lebih dari nilai margin of error yang 1 persen," kata Manajer Riset Puskapol FISIP UI, Dirga Ardiansa, melalui pesan elektronik kepada , Rabu (9/7) malam.

Yang mengkhawatirkan kalau sampai titik akhir kubu Prabowo-Hatta larut dalam kengototan dan merasa menang sendiri, meski realitas politik, tidak mendukung.

Yang elegan sebenarnya, Prabowo-Hatta disertai para pendukung dan simpatisan, mengeluarkan pidato pengakuan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla atas kemenangan dalam Pilpres 2014. Tidak usah menunggu hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum.

Setelah hasil resmi dikeluarkan oleh KPU, 22 Juli mendatang, tidak ada salahnya pidato yang sama kembali diucapkan. Itu bagian dari sikap kesatria dalam iklim demokrasi untuk siap menang, sekaligus siap kalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun