Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Peran Perempuan Memiliki Dampak Besar dalam Mengubah Lingkungan

20 April 2016   00:05 Diperbarui: 20 April 2016   06:10 734 0
Jika membahas tentang peran perempuan mungkin ada banyak hal yang akan terlitas. Seperti tentang kesetaraan gender, ataupun tentang peran perempuan dalam melestarikan lingkungan. Sebenarnya kedua hal di atas merupakan dua hal yang saling terkait. Jika melihat masalah sekarang mungkin berbicara tentang peran perempuan dalam melestarikan lingkungan belum terlalu besar “mengapa demikian?”. Sebenarnya pernyataan ini merupakan kesalahan di mana sebenarnya peran perempuan sudah cukup besar dalam upaya untuk memperdayakan lingkungan. Namun dengan besarnya kultur patriarki yang dianut oleh Indonesia peran perempuan seolah-olah menjadi tidak nampak dipermuakaan. Seperti yang ditunjukan ariva dalam ( Sarwono, 2010:179) biasanya kegiatan penyuluhan penyediaan air bersih dari PDAM, di Palu, Sulawesi Tengah, hanya diberikan kepada kaum laki-laki; tetapi sejak tahun 1997 kaum perempuan sebagai pengguna dan pengelola air mulai dilibatkan dalam kegiatan tersebut dan telah menunjukan efektivitasnya. Dari kutipan di atas sebenarnya juga dapat menunjukan bahwa ternyata akhirnya ketika kaum perempuan dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan menunjukan dampak yang lebih positif. Bagaimana hal ini dapat terjadi, bagaimana seorang perempuan membuat perubahan pada lingkungan dan berhasil. Kembali pada kebudayaan patriarki, di mana dalam kebudayaan ini derajat laki-laki dilihat lebih tinggi dari pada perempuan. Dalam segi pekerjaan pula kaum perempuan lebih banyak menjadi ibu rumah tangga atau sektor domestik, sedangkan sang pria lebih bekerja pada sektor publik. Dengan kata lain perempuan lebih dekat dengan urusan rumah seperti mencuci, membersihkan rumah, menyediakan makanan, dsb. Pekerja-pekerjaan ini yang akhirnya cukup dekat dengan pencemaran lingkungan berupa sampah rumah tangga. dari segi resiko pula perempuan akhirnya yang lebih merasakan dampak dari sebuah pencemaran . sebagai contoh adalah tentang pasokan air bersih untuk memasak dan mencuci. Logika dan contoh ini juga pernah dikemukakan dalam (aliedha: 2010; 3-4).  Pada akhirnya kegiataan para perempuan tidak dapat terlepas dari lingkungan. Ada juga beberapa alasan mengapa perempuan sangat terikat dengan lingkungan. Menurut Dwi ( Sarwono : 2010; 179 ) ada empat alasan yaitu : pertama, secara fisiologis perempuan terlibat dalam waktu yang lebih lama dengan spesies kehidupan di mana perempuan-lah yang merawat masa depan manusia. Kedua, posisi perempuan di wilayah domestik   merupakan tempat bayi-bayi ditransformasikan menjadi makhluk kultural. Ketiga, psikologi perempuan sebagai ibu membuahkan cara berpikir yang lebih relasional, konkrit dibanding dengan laki-laki. keempat, kaum perempuan yang bertanggung jawab terhadap wilayah domestik punya banyak andil dalam mengurangi jumlah sampah dengan melakukan program 4R: reduce, reuse, recyle, dan restore.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun