Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Daun Bawang

25 Januari 2021   02:10 Diperbarui: 25 Januari 2021   02:53 317 0

Siang itu, Nindha sedang berkutat pada tugas kuliahnya yang ia tekuni sejak usai sholat subuh tadi. Kepalanya terasa pening lantaran dipaksa untuk berfikir keras menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh dosennya dan harus diserahkan besok pagi.

Sebenarnya waktu pengerjaan yang diberikan cukup lama, hanya saja Nindha yang terlalu santai dan asik mengikuti lomba-lomba cerpen yang belakang ini menjadi kegemaran nya sehingga dia sedikit mengabaikan tugas kuliahnya.

"Nindha," panggil Ibu ketika Nindha sedang mengelap kacamatanya.

"Iyah, Bu!" jawab Nindha setengah berteriak.

"Bisa tolong bantu Ibu sebentar, Nak?" pinta Ibunya dari arah dapur. Tanpa basa-basi Nindha langsung meninggalkan kamarnya dan menghampiri Ibu di dapur.

"Apa yang bisa Nindha bantu, Bu?" tanya Nindha.

"Tolong potongin daun bawang itu, Nak?" pinta Ibunya sambil menunjuk daun bawang di dalam wastafel.

"Ini pisaunya, Nak, hati-hati, yah," lanjut Ibu sambil menyerahkan pisau.

"Iyah, Bu," jawab Nindha. Dengan lincah tangannya memotong daun bawang yang Ibu tunjuk tadi.

Sebagai anak perempuan bungsu yang lama sudah tidak bertempur di dapur, membuatnya sedikit kebingungan meski tangannya masih tetap lincah memotong daun bawang, tapi di hatinya ada sedikit rasa ganjal.

"Bu...," panggil Nindha, ragu.

"Iyah," jawab Ibu tanpa menoleh pada Nindha, sebab Ibu masih fokus dengan gulainya.

"Bu, yang namanya daun bawang itu yang ini kan?" tanya Nindha pada Ibu sambil menunjuk daun bawang yang bagian warna hijaunya.

Ibu yang tengah mencicipi masakan nya pun sontak tersedak ketika melihat apa yang ditunjukkan oleh putrinya.

"Ya Allah, Nindha.... itu yang kamu pegang itu namanya daun bawang," jawab Ibu sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku pikir, daun bawang itu yang bagian hijaunya doang, Bu," jawab Nindha polos.

"Hahaha, sejak kapan daun bawang cuma bagian hijaunya doang? terus itu yang bagian putih namanya apa? batang bawang? hahahaa, kamu ini ada-ada saja, Nak," cerocos Ibu.

"Lha Iyah, yah, Bu," jawab Nindha, lalu pada detik selanjutnya Nindha menertawakan kekonyolannya.

"Kamu ini terlalu serius belajar, sampai tidak tahu daun bawang, hahaha," lanjut Ibu.

_Tamat_
Based on true story by Wijayantie

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun