Bagi saya itu pencapaian yang besar sekaligus ajaib. Sebab selama ini saya cenderung malas untuk ngeblog secara rutin dan teratur. Saat banyak teman seperti tak pernah kehabisan ide, saya beralasan menunggu ide. Ketika teman-teman bergiat dengan slogan "satu hari, satu artikel", saya beralasan tidak punya cukup waktu.
Akan tetapi Samber THR Kompasiana berhasil menunjukkan pada saya bahwa selagi ada kemauan tinggi dan mau dipaksa, ternyata ngeblog bisa dilakukan secara lebih rutin dan teratur.
Soal hadiah turut memotivasi. Meski kalau bicara hadiah, sebenarnya kompetisi blog reguler Kompasiana bisa lebih memotivasi karena hanya cukup menulis satu kali untuk bisa mendapatkan hadiah. Sementara pada Samber THR kita harus punya stamina yang panjang untuk menulis banyak artikel dengan syarat-syarat yang ketat. Ini lebih merepotkan.
Jadi hadiah bagi saya bukan motivasi utama. Justru karena "merepotkan" itulah saya jadi terusik untuk mengukur sejauh mana saya bisa direpotkan dengan "tantangan" menulis yang diberikan Kompasiana.