Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Motif di Balik Tuduhan Plagiarisme Penyair Taufik Ismail

3 April 2011   22:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09 2340 10

Pada tahun 1945, hanya beberapa saat sebelum Jepang menyerah kepada sekutu pada akhir Perang Dunia II, seorang guru orang Cina melancong di kawasan Maine, salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Guru itu membawa sebuah buku panduan, yang isinya mengatakan bahwa pemandangan yang paling menakjubkan di kawasan itu dapat dinikmati di salah satu puncak bukit. Maka ketika singgah di sebuah kota kecil yang disebutkan dalam buku panduan itu, ia menanyakan arah jalan ke bukit termaksud pada penduduk lokal setempat. Ternyata pertanyaan tersebut belakang berkembang menjadi kabar burung yang dengan cepat menyebarkan informasi berikut: ada mata-mata Jepang pergi ke puncak bukit untuk memotret wilayah kita.

Kisah di atas adalah pengantar Gordon Allport yang menulis the Psycology of Rumor untuk menjelaskan bagaimana sebuah kabar burung bekerja dan diyakini sebagai kebenaran oleh sebagian besar masyarakat, yang ditulis Malcolm Gladwell dalam bukunya Tipping Point.

Kabar burung atau rumor kini menjadi santapan keseharian dan bahkan kini menjadi komoditas yang laku di tv. Ironisnya, sebuah kabar burung terkadang menjadi landasan pengambilan keputusan atau pengambilan kesimpulan terhadap suatu persoalan. Dan hasilnya sudah bisa dipastikan akan kemana arahnya.

***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun