Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dialog Salam

10 Agustus 2020   07:26 Diperbarui: 10 Agustus 2020   15:26 80 10
Seperti yang lalu-lalu
Kaki-kaki tergesa memandangku
Kulempar seikat salam padanya
“Assalamualaikum, kesibukan...
Masih kah kau mengingatku?”

Pagi hanya berlalu
Lantas memutar episode lalu
“Lagi?” Waktu mulai mengeluh
Sedangkan aku tetap menanti kunjungan salam yang kuterbangkan

Kulihat sekeliling
Langit masih di tempat yang sama
Namun ia enggan disebut pagi
Ah, dia tetaplah langit

Kulihat sekeliling, lagi
Kali ini waktu menghampiriku
Kusambut, seolah menagih salam yang ia pinjam
“Tidak ada padaku, waktu yang jenuh,
Tidak pada langit, yang mengaku pagi, senja, pun kadang malam,
Tidak pula pada kaki-kaki angin yang enggan menetap.”

Kulihat sekeliling, sekali lagi
Waktu semakin jenuh menatapku
Langit benar-benar sibuk mencari jati diri
Sedangkan angin tak hentinya menerbangkan salamku, entah berhenti di mana

“Waalaikumsalam warahmatullah....”
Sayup kudengar dalam dada nan debar

Gresik, 24 April 2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun