Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sajak Ramadan: Perjumpaan

24 Maret 2023   22:58 Diperbarui: 29 Maret 2023   03:48 159 2
Sebelum aku menuliskan puisi, kupaksa sedapat mungkin kesadaranku hidup bersenyawa dengan kemurniannya

Sebelum aku meraih ide, kucoba menerka nerka sekitar, meyakini ayat kauniyah tuhan yang menebar halus di depan mata

Malam demi malam semburat cahaya kecil rumahku kini kian terbit sinar sinar baru yang tak kutahu darimana asalnya

Burung gagak bersikap lebih sopan dari biasanya serta ikan nila berenang tenang tak kutahu apa sebabnya

Aku menunggu mu wahai nurani...

Belum saja engkau datang, sementara ramadan sudah membentangkan benih ampunan

Andai saja engkau datang lebih awal, kupastikan ayat ayat itu dapat kugenggam erat erat

Kumasukkan dalam rumahku

semakin teranglah ruang ruang ku

semakin hidup jiwa jiwa yang gersang

menantikanmu hingga mengantarkan ku menuju haribaan tuhan

Namun sayang...

Ayat ayat yang sulit kupegang dengan tangan, harus kurelakan lepas tanpa sepersekian percik pun cahaya yang kulihat

Nuranii...

Aku merasakan kedatanganmu

Mojokerto, 2-Ramadan-1444

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun