Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bait-bait Sunyi

7 Desember 2011   11:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 123 0
Merenda syair di atas awan kelabu.
saat derai mimpi melibatkan raguku.
dalam dinginnya gelora hati.
menopang kisah yang tak lagi brjudul.
sebuah tanya tersenyum menyapa.
tentang sebuah akhir cerita.
tentang ketiadaan dan makna di balik tabir itu.
kala harapan tak lagi berangan.
berharap kelabu menjadi putih ataukah
hitam yang menjadikannya kelam.
hingga sapaan beralih cercaan.

Bait-bait sunyi yang tenggelam bersama gempita malam.
lirik-lirik angin bertiup menggerayangi tubuh ini.
bersama kosakata bermakna sendu.
ku seberangi samudra biru.

dalam sandiwara langit kelabu,
ku adukan nada sendu.

sepanjang ku tak merias rindu.

Badai di malam hari tenggelamkan angan berperangai tampan.
kulayangkan pandang pada desiran pasir yg perlahan membisik dalam benak.
dalam alunan yg tak pernah kucicipi sblumnya.
namun ku coba membiaskannya dalam kiasan syair-syairku.
mereka yg didepannya kini tersenyum dan tersipu kagum,

Nyanyian hati menuntunku ke jalan khayalku.
Yang tak prnah terjamah oleh raga yg lemah ini.
Menghuni dunia sejak tangisan dilahirkn.
Menerka setiap detik yg terkapar tak jelas.
Dalam batasan irama yg mengencani hati.
Mengalun sendu hingga mata dibuat lemah olehnya.

Angin,bawalah aku ke ambang angan yg tak terjamah zaman.
hempaskan kegalauan yg menghantui batin ini.
biarkan ku kreasikn nafas ini untuk mengenal jiwaku yg terasing.
tak ada cerita tntang derita dan cinta.
tentang kosakata dunia yg terlepas dari kamus zaman.
bahkan bidadari-bidadari suci yg menari dalam sunyinya syair2ku.
dalam cerita tanpa akhir kata...

( Seandainya aku bisa,mengarungi dunia dgn syair. Mengepakkan sayap saat semuanya indah. Meruntuhkan sebuah keruntuhan. Dan menari dengan alam, yg elok dipandang. Laksana mentari menutup senja. )-Alfiyan "El Haytham" Pikoli -

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun