Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Bila Menjadi Polisi Sehari Saja

21 Mei 2021   19:30 Diperbarui: 21 Mei 2021   19:33 86 1
Atau bila mereka adalah diri kita yang menjadi Polisi di lapangan sehari saja, kuatkah kita? Bukan hanya bawahan yg capek dijalan, semua level atasan hingga Kakorlantas Polri Irjen Istiono, benar2 mencurahkan hari2nya untuk tugas di jalan. Bahkan saat lebaranpun ia tidak jalan2 apalagi mudik, langsung pantau kondisi jalanan sebagai penanggung jawab tertinggi urusan lalu lintas negeri ini.

Saya melihat video Aparat memeluk para pemudik di penyekatan Karawang. Personil polisi yang terbatas harus menghadapi ribuan pemudik bergerumul di batas jalan. Tentu tidak imbang, pasti meninbulkan kegalauan  psikologis di hati para aparat. Namun mereka tdk boleh memperlakukan kasar para pengendara, karena mereka tahu orang2 ini adalah saudara mereka. Polisi2 ini diteriaki, diumpat, dikata2i, dipancing emosi. Namun justru pemudik ini dipeluk. Mengharukan. Pemudik ini sedih tdk bisa mudik setahun, aparat2 ini sudah tdk pernah mudik sejak bertahun2. Tapi, apakah masyarakat paham derita batin rindunya para petugas pada sanak saudara di kampung halaman?

Polisi2 ini paham, kita rindu kampung halaman, kangen ingin pulang. Namun tahan sebentar untuk kebaikan saudara di kampung halaman, se bangsa Indonesia kita. Toh di hari sebelum 6-17 mei semua orang bebas bulak balik kemana2. Setelah 17 mei semuanya pun bebas kembali mau jalan kemana2. Kita hanya diminta bersabar 11 hari saja, dalam seumur hidup kita. Toh ditahun2 sebelum pandemi juga tdk pernah dilarang jalan.

Kalau bisa polisi2 ini juga mau melepaskan bebaskan semua yg berlalu di jalan. Agar tugas mereka lebih lenggang. Bisa bernafas sedikit duduk sejenak merenggangkan pegal. Mereka ini minimal 6 jam berdiri di jalan, kalau kita jadi mereka, dengan kelemahan kaki yg kita punya, belum tentu kuat menanggung tugasnya. Oleh karena itu jadi Polisi itu susah, seleksinya ketat, dan semua orang tua saudara pasti bangga kalau anaknya lulus pendidikan pertama. Lantas kenapa masih suka mencaci mereka.

Mereka sudah dan terus berusaha menjadi lebih baik. Kita Rakyatpun harus berjuang untuk bisa berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Saling menghargai dan menghormati. Kita tdk perlu takut dengan mereka, karena mereka pelayan kita, namun juga tidak boleh bersikap berlebihan, mencaci atau melawan. Berkomunikasi baik2 saja sebagai sesama orang berakhlak yg tdk perlu bertendensi apalagi memusuhi. Analogi orang tua dilawan oleh anaknya sendiri? Tentu anaknya akan dihukum bukan?

Sehari saja jadi mereka, saya tidak kuat.. Bagaimana dengan anda? Doakan mereka agar selalu kuat, seumur usianya, menjadi abdi negara hingga masa purnatugas tiba.

Respect!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun