Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hukum Pilihan

Kenapa Harus Digelar Rekonstruksi Kejadian?

12 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 12 Maret 2023   06:20 206 6

Publik hari-hari ini disuguhi berita rekonstruksi kasus penganiayaan brutal yang dialami Cristalino David Ozora (David) oleh Mario Dandy Satriyo (Mario).

Kasus ini cukup menghebohkan, karena kedua aktornya, pelaku maupun korban, bukan orang biasa, karena ayah mereka ternyata orang-orang luar biasa.

Ayah David, Jonathan Latumahina, adalah tokoh penting di Gerakan Pemuda (GP) Ansor, sebuah organisasi di bawah naungan Nahdlatur Ulama (NU). GP Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di bawah pimpinan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, adalah seorang pejabat di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Kanwil Jakarta Selatan II. Kasus Mario telah membawanya pada drama 'orang yang tidak wajar memiliki kekayaan berlimpah'. Akibatnya, dia harus mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.

Drama kedua pasangan anak-bapak tersebut mendekati puncaknya, jatuh ketetapan hukum bagi Mario, dengan memasuki babak rekonstruksi.

Dari rekonstruksi yang digelar hari Jumat, 10 Maret 2023, ternyata Mario tidak sendiri saat melakukan penganiayaan. Dia dibantu temannya,  Shane Lukas, dan disaksikan AG, pacar Mario.

Mengapa rekonstruksi kejadian harus dilakukan?

Polisi merasa perlu melakukan rekonstruksi untuk melengkapi bukti-bukti yang sudah ada serta mencari kemungkinan ada bukti (saksi) lain yang belum terungkap.

Rekonstruksi kejadian memang menjadi salah satu alat investigasi yang sangat penting dalam menyelesaikan sebuah kasus. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi pada suatu kasus (perkara), dan membantu polisi untuk memastikan fakta-fakta yang terjadi dengan cara mengumpulkan bukti-bukti dan informasi dari para saksi dan pelaku.

Rekonstruksi kejadian digelar dengan meminta para saksi dan pelaku untuk memeragakan ulang kejadian atau situasi yang terjadi dengan cara yang serupa dengan apa yang terjadi pada saat kejadian sebenarnya.

Hal ini bertujuan supaya polisi mendapatkan informasi tambahan yang lebih detail mengenai bagaimana kejadian tersebut terjadi, dan untuk memverifikasi atau mengklarifikasi informasi-informasi yang telah didapat sebelumnya.

Rekonstruksi kejadian dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada putusan pengadilan karena dapat memberikan bukti tambahan atau mengoreksi kesalahan yang terjadi selama penyelidikan atau persidangan.

Berikut beberapa alasan rekonstruksi kejadian digelar:

1. Rekonstruksi kejadian dapat memberikan bukti tambahan yang dapat membantu pengadilan dalam mengambil kesimpulan yang lebih akurat. Rekonstruksi kejadian dapat memperlihatkan siapa pelaku sebenarnya, serta untuk mengklarifikasi kronologi kejadian.

2. Rekonstruksi kejadian juga dapat membantu mengoreksi kesalahan yang terjadi dalam penyelidikan atau persidangan. Misalnya, jika ada kesaksian yang bertentangan, rekonstruksi kejadian dapat membantu memastikan fakta yang sebenarnya dan menyelesaikan kesalahan dalam penyelidikan.

3. Rekonstruksi kejadian dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian yang terjadi, yang dapat membantu pengadilan memutuskan kesimpulan yang lebih baik. Misalnya, rekonstruksi kejadian dapat membantu menentukan apakah tindakan tertentu adalah tindakan yang wajar dalam situasi tertentu, atau kejadian itu merupakan kejahatan yang direncanakan.

4. Rekonstruksi kejadian juga memungkinkan mengungkap adanya aktor lain dalam sebuah kasus, yang tidak terlibat langsung. Namun perannya sangat signifikan dalam mempengaruhi pelaku melakukan kejahatan.

Dengan digelar rekonstruksi kemarin, semoga kasus ini segera berakhir dengan keputusan hakim yang adil.

Yang menjadi pertanyaan saya, apakah kalau kedua aktor dalam kasus ini, pelaku maupun korban, adalah orang-orang biasa yang bukan anak seorang tokoh, beritanya akan seheboh kasus ini?

Entahlah!

#uripwid

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun