Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Mereka yang Bersembunyi

24 Maret 2019   21:31 Diperbarui: 24 Maret 2019   21:50 108 7
Lautan kehidupan kerap digulung gelombang. Mengombang ambing dua kekuatan hingga datang bergantian. Mereka yang kerap bersembunyi. Tak jarang pun pergi. Namun jika diminta pun kembali lagi.

Memungut mereka sungguh butuh semangat. Banyak godaan yang dihadap. Sehingga menemukan mereka adalah anugerah. Yang tentu merupakan kebahagiaan tak ternilai rupiah.

Dua kekuatan yang begitu berat. Jika dilalui hanya sepintas lewat. Butuh niat yang kuat. Dan terbuka bagi jiwa yang hebat.

Serupa tapi tak sama. Laiknya saudara kembar namun berbeda makna. Meski berada pada jalur yang tak beda. Jika mereka dipadukan, maka kehidupan pun kan memiliki makna istimewa.

Ya, mereka adalah sabar dan syukur. Dua kekuatan yang kerap terlupa. Bersembunyi pada dasar hati. Tanpa sadar terkadang kita melalaikan keduanya.

Sabar yang amat menyukai ketenangan. Mengalir bak sungai yang damai. Namun satu waktu kerap dihentak tuk terjang segala bentuk tantangan. Hingga menggapai serpihan jiwa penuh keikhlasan.

Begitulah sabar diarungkan. Walau terasa berat dalam perjalanan. Namun berbekal sampan kegigihan, kiranya sabar kan berhasil menemukan ruang kebahagiaan yang menjadi tujuan.

Sedangkan syukur, lekat dengan hati yang berserah. Ketika kita berada pada ujung tombak kehidupan. Entah itu menyenangkan atau bahkan menakutkan. Syukur tetap menjadi kekuatan yang memiliki makna begitu dalam.

Berserahnya hati pada-Nya sebagai bukti kekuatan diri yang sebenarnya. Sebab di dunia hanya tempat singgah sementara pada ladang yang dibentangkan.

Syukur sebagai tanda tak kufur. Mensyukuri nikmat karunia yang didapat. Menjadi bagian dari perjalanan yang tercatat. Bagaimana pun manusia telah dicipta. Bukan karena meminta namun cintalah yang menjadikan kita ada. Cinta-Nya yang begitu mulia, dan syukur merupakan kekuatan utama.

Kiranya sabar dan syukur merupakan dua kekuatan yang mudah diucapkan. Namun begitu sulit tuk dilakukan. Mereka kerap bersembunyi, bukan karena takut namun lebih pada menunggu hati hati yang mencari.

Mencari dua kekuatan yang tak mudah ditemukan. Menjadi hal wajib yang harus dilakukan. Jika kita pendamba ketenangan juga kebahagiaan. Pastilah tak kan menyerah. Dan mereka pun tak segan menampakkan kekuatan. Dengan segera keluar dari persembunyian.

Dua kekuatan begitu memberi kesejukkan. Bisa menangkis segala bentuk perkara dengan tongkat ketenangan. Menggelar perdamaian dunia menjadi agenda utama.

Kekuatan itu pasti kan terlihat nyata. Pada hati yang berusaha mencari kemuliaan. Yakinlah yang bersabar pasti berjaya, dan yang bersyukur pasti bahagia. Kiranya sabar dan syukur yang kerap bersembunyi kan menjadi saksi di kehidupan yang abadi.



Niek~
Jogjakarta, 24 Maret 2019


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun