Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Romansa Aspura Aspuri, Smudama Never Ending Story

6 Agustus 2017   01:40 Diperbarui: 8 Agustus 2017   21:02 1970 0
Bagi sebagian besar siswa-siswi generasi 1 (bangga sebagai generasi pertama) hidup berasrama adalah pengalaman baru dan pertama kali dirasakan kecuali buat sejoli. Eeheeem...sebutlah Dinda dan Kanda yang saat jenjang SMP sudah mondok di pesantren yang kalau diceritakan bisa jadi sinetron stripping.

Pembina asrama putera saat itu adalah Bapak Abd. Razak. Asrama putera yang lebih hits disebut ASPURA ini letaknya di bagian bawah terdiri dari dua blok . Blok asrama pinang terdiri dari 6 kamar yaitu pinang 1 sampai pinang 6. Blok asrama ini ditempati kelas 2 yang karena jumlahnya cuma 8 orang jadi yang terpakai cuma pinang 1 dan pinang 2. Blok asrama lainnya yaitu palem yang diperuntukkan untuk siswa kelas 1 saat itu yang berjumlah 22 orang. Spesial buat palem 3 hanya berisikan 2 siswa saja. Karena model asrama yang masing-masing ujungnya dilengkapi dengan kamar mandi, maka saat itu pembagian penggunaan dan pemeliharaan kamar mandi di ujung kanan untuk palem 1-3 dan di ujung kiri untuk palem 4- 6.

Ketua asrama saat itu dipercayakan kepada Suryadi.  Agenda rutin setiap hari minggu jam 7 pagi diadakan apel yang dipimpin oleh pembina asrama. Biasanya sih diceramahin macam- macam, terutama soal kebersihan. Kamar yang kotor siap- siap dimarahin sama beliau. Apel pagi akan diakhiri dengan sesi tanya jawab tetapi lebih banyak tanpa pertanyaan, udah serem duluan lihat kumis beliau..hahaha.

Asrama puteri yang kondang dengan sebutan ASPURI di tahun pertama, pembinanya adalah Dokter Ratna sekaligus dokter poliklinik asrama saat itu. Blok asrama melati ditempati oleh siswi kelas 2 yang berjumlah 12 orang yang menempati kamar melati 1-3. Blok asrama anggrek ditempati oleh siswi kelas 1 yang terisi penuh dari Anggrek 1-6. Ayo masih pada ingat gak nih teman dan tetangga kamarnya.

Aspuri yang jaraknya hanya 3 meter dari aspura ini kemudian berganti menjadi asrama putera sejak tahun 2002. Namanya pun ganti jadi ASBEN. Asben sendiri singkatan dari asrama bencong. Disebut demikian karena asrama ini adalah bekas asrama puteri tapi sekarang sudah menjadi asrama putera. Asrama puteri lalu pindah ke tempat yang lumayan jauh dari aspura, dipisahkan oleh masjid. Aspuri sendiri ada dua lantai dengan 19 kamar. Seiring berjalannya waktu, asrama puteri makin bertambah, dari aspuri, aspurba, asputer, hingga aspucil. Berbeda dengan asrama putera yang selama 20 tahun terakhir hanya menambah satu blok di belakang asben yang disebut blok pinus.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun