Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi | Waktu Masih Saja Laju

4 Maret 2019   08:40 Diperbarui: 4 Maret 2019   21:05 342 51
Seperti kemarin, kita selalu tidak ingin dilupakan
sebelum duduk di sini. Namun waktu masih saja laju,
dan denyut kota ini - dan kenangan-kenangan itu-
seperti bayi yang dikorbankan tanpa pernah merenungkan
kesementaraan...

Segala yang tumbuh dimulai dari banyak tiba-tiba:
sepasang kaki saling terinjak di dalam angkutan kota, meminta maaf,
berjanji bertemu saat pukul lima, memelihara cinta, bercita-cita,
bertengkar dan pulang ke dalam diri yang ingin dewasa

Tapi di kota, kepada yang mengatur di balik waktu yang laju
mata hanya teknologi bagi rencana atau prakira
telinga terkantuk-suntuk di depan tabung kaca-
atau mengapa tanganmu tak pernah sungguh memeluk tubuhku!

kemudian kita akan lebih lekas terlupakan,
di setiap bangku kota, dan kenangan-kenangan itu
cuma hilir mudik kesendirian
dalam jendela kereta yang melaju

di atas kepalamu...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun