Pulo Samosir tidak lagi bertumpu pada Kota kecil Tomok dan Tuktuk seperti yang orang tahu selama ini. Sungguh banyak objek-objek wisata yang bisa ditemui dan dinikmati di Pulo Samosir. Setiap kecamatan yang ada disana memiliki objek wisata yang memiliki karakteristik dan kekhasan masing-masing. Pantai pasir dipinggiran danau Toba yang kini tak lagi bisa kita nikmati di Kota Parapat, di Pulo Samosir hal semacam itu masih banyak yang bisa dinikmati seperti ;
- Museum Huta Bolon, tempat penyimpanan benda-benda kuno orang Batak
- Gedung Kesenian, bangunan tempat atraksi budaya dan seni, berada di Tuktuk Siadong
- Batu Marhosa, berada di sigarantung, desa Parmonangan adalah fenomena alam batu benafas atau dapat menghembuskan udara
- Goa Marlakkop, di desa Tanjung
- Pagar Batu dan Bottean, di Lontung
- Pantai Ambarita, tempat pemandian dan pemancingan
- Aek Natonang, berlokasi di dsa tanjungan merupakan danau di atas danau dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata seluas 105 Ha.
- Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di Pantai Desa simanindo.
- Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk tanjung peninsula yang strategis sehingga saat ini menjadi pusat
kegiatan wisata (central tourism district), dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta pelukis dan pengukir
- Terusan Tano Ponggol, terusan yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera yang dibuat oleh Kolonial Belanda dan sampai sekarang masih berfungsi.
- Persanggarahan, bangunan peninggalan colonial Belanda yang pada saat ini digunakan sebagai kantor dan kediaman Penjabat Bupati Samosir, berada di Kota Pangururan.