Hal yang menarik pada hari pertama pelaksanaan UN ini adalah baik Pengawas Ruang , Pengawas Satuan Pendidikan (Independen) maupun pihak panitia lokal sekolah tempat UN berlangsung sama sekali belum pernah melihat "wujud" asli naskah maupun Lembar Jawab UN yang akan dipakai. Sementara semua tanggung jawab seluruh proses di ruang ujian dibebankan kepada pengawas ruang. Artinya baik dari awal membuka amplop yang tersegel sampai menutup dan menyegel kembali semuanya Pengawas Ruang yang bertanggung jawab. Dan, walaupun telah mendapat briefing untuk Pengawas Ruang beberapa hari menjelang UN namun tetap saja banyak pengawas yang minim informasi.
Alhasil, pengawas ruang setelah membuka untuk secepatnya beradaptasi mengecek isi amplop yang tadinya tersegel. Berita Acara UN dan Daftar Hadir Peserta yang biasanya terpisah ternyata dijadikan satu lembar bolak-balik. Pengecekan berikutnya naskah soal, pada naskah soal memang sudah menyatu dengan lembar jawabnya. Nah, disinilah terlihat bahwa LJUN tipis jauh dengan LJK yang dipakai oleh siswa-siswa untuk latihan mengerjakan soal-soal Try Out UN. Kertas yang digunakan LJUN memang bahannya sama dengan kertas soal karena memang menyatu. Pengawas harus ekstra untuk memperingatkan siswa supaya hati-hati dalam proses memisahkan soal dengan LJUN setelah identitas dituliskan baik pada naskah soal maupun LJUN. Dalam proses pemisahan ini semua dikerjakan siswa dengan didampingi pengawas ruang.
Namun secara umum memang pelaksanaan UN tahun ini menjadi lebih baik dibanding tahun kemarin. Naskah soal ujian yang berbeda antara satu siswa dengan yang lain memberi andil ketenangan dalam pelaksanaan Ujian tahun ini. Siswa mudah dikondisikan karena memang sudah di-informasikan sebelumnya bahwa naskah soal memang berbeda dalam satu ruangan.
