Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kuterima Penuh

13 Juni 2012   04:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02 47 0
 
Oleh : Tonansu Gosu

Ketika ia tak mampu mengangkat

Kuterima penuh mengingat lepas

Kubayang debu-debu mengombak pelan

Tak sadar kutersungkur kerdil

Mengimbaskan keluh hati tak bersyukur

Terilham dari sajak-sajak semesta raya

Truwaly, 13 Juni 2012

Berharu ternyata tak cukup memudahkan makna. Sekedaran makna bias bisa jadi pelik ketika ranah tak menjangkau yang tak terjangkau pikiran. Keterbatasan membatasi batasan-batasan makna yang sempit dan luas. Kini apa yang diandalkan bersesuain atau tidak patut dikaji lebih rinci dan mendalam. Kebanyakan peristiwa mengacu pada sebab akibat yang bersumber dari sumbernya. Mengecilkan apa-apa yang ada hanya akan membesarkan apa yang tidak ada. Semangat!
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun