Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kerberos

29 Mei 2021   19:27 Diperbarui: 29 Mei 2021   19:33 45 2
sejengkal tanah berbisik pada pijakannya
dia sedang menangis namun tidak
mengeluarkan air mata.
entah dia itu mahkluk seperti apa,
kadang mitologi hanya perlu dihayati
dibandingkan mengisahkan jalanan
yang tidak suka berbisik.

Athena sering memikirkan nasibnya.
namun jalan yang ditempuh bisaja kesedihan
mengasihi suatu jawaban. Ketika malam
berkhias kumpulan perwira dan binatang,
dia mendongak mencari jalanan berbentuk tangga
pada lubang disisakan oleh langit
kepada mata.

bertemu pada luapan hujan yang jahil,
tak ada yang ingin menjadi nyanyian yang membimbing,
dan semua petunjuk menyembunyikan dirinya;
pada persepsi.

saat semua bisikan terjang ubun
pendengaran,
tiga kepalanya sedang bertikai:
satu sedang berpikir lampu kota,
yang lain ingin menjadi padang pasir;
sedang dirinya selalu berharap dapat memilih,

ketika kekasih datang dan memberi pelukan
seperti angin.
tapi Herakles bilang, jalan masih panjang.
atmosfir terus membangun kerjasama
membentuk suatu pusara. Setiap kali cerita
berbisik mengenalkan tubuhnya,

Tuannya selalu menyiul, menyebut kehilangannya.
dan kini dia adalah pejalan kaki yang tidak setia.
berlari mengejar ekor sendiri,
berharap satu diantaranya adalah cawan para juara.

namun saat semua juara, telah pergi
setelah menemukan sayap pada tumpukan petunjuk,
dia berpikir neraka adalah taman yang indah.

menetap dengan hening,
terdiam dalam hangat kesendirian
malam yang panjang..

2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun