Nah, sebenarnya pertanyaan itu menjadi hal yang bagus untuk kita. Karena apa? Bersebab adanya pertanyaan itu, menandakan bahwa kita masih hidup, kita masih ada potensi dan niat untuk berubah (dari malas menjadi rajin). Beda ceritanya dengan mereka yang sudah malas, tidak tahu diri malas, dan bahkan cenderung marah ketika ada yang menasehati mereka agar tidak malas.
Kalau mau diakui, tiap diri kita ada rasa malas itu, mungkin dengan volume dan kuota yang berbeda. Terlalu rajinpun dinilai tidak baik. Contoh kasusnya ada di Jepang, dimana pemerintah Jepang kebingungan dalam membuat regulasi agar warganya tidak bekerja sampai usia renta. Ini artinya pemerintah Jepang menginginkan warganya agar sedikit "bermalas-malasan" dengan harapan agar mereka menikmati hidup.
Jepang memang terkenal dengan masyarakatnya yang, selain bersih, mereka rajin dalam bekerja. Jauh sekali berbeda dengan kita (yaa kita?!).
Kembali ke pertanyaan tadi, mengapa kebanyakan orang malas?
Penyebab orang malas, setidaknya dapat dijelaskan oleh hukum yang satu ini. Yakni hukum Newton, yang bila kita pahami (bisa kita katakan) hukum kelembaman. Ya, orang malas dapat dijelaskan dengan mengikuti hukum ini.