Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Siksa Kubur dan Teori Kematian Sita - Adil

20 April 2024   15:07 Diperbarui: 20 April 2024   15:23 140 1
Masih libur lebaran. Anak-anak mengajak saya untuk menonton film Siksa Kubur. Permintaan yang sudah diajukan sebelum hari lebaran. Film ini sendiri tayang mulai 11 April 2024. Beberapa hari setelah film ini dirilis ternyata penontonnya sudah menembus angka 1 juta!

Penasaran dong. Selasa 16 April akhirnya saya pun mengajak dua anak saya untuk menonton film garapan sutradara Joko Anwar itu. Anak pertama saya tidak mau ikut karena tidak tertarik menonton film horor. Dia lebih senang nonton film animasi atau action.

Banyak yang bilang film Siksa Kubur sangat bagus dalam banyak hal. Berita-berita berseliweran tentang bagaimana film ini bisa mengubah hidup seseorang setelah menonton film berdurasi dua jam itu. Saya sendiri belum pernah melihat trailernya.

Jadilah kami menonton di CGV Cinemas Depok Mall. Anak-anak jelas senang. Saya mengajak teman yang juga tetangga jauh bersama anaknya, Sara. Rencananya, setelah menonton film ini lanjut nonton film horor lainnya yang juga katanya tidak kalah menarik: Badarahuwi di Desa Penari.

Film Siksa Kubur ini ternyata berdasarkan film pendek berjudul sama karya Joko Anwar. Film ini termasuk kategori film horor psikologis dan religi. Film bergenre horor ini menjadi film ke-10 karya sutradara Joko Anwar.

Menariknya, film ini dibintangi para pemain senior yang aktingnya tidak diragukan lagi. Para aktor dan aktris besar yang sudah banyak membintangi film layar lebar yang box office. Sebut saja Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Jajang C. Noer, Niniek L. Karim, Happy Salma, Happy Salma.

Film produksi Come and See Pictures dan Rapi Films ini juga dibintangi Faradina Mufti, Reza Rahadian, Muzakki Ramdhan, Widuri Puteri, Fachri Albar, Djenar Maesa Ayu, dan Putri Ayudya. Melihat para pemain kelas wahid, sudah bisa dipastikan film ini memang benar-benar digarap serius.

Hal lain yang menarik yaitu poster film Siksa Kubur yang terlihat wujud seekor ular. Bisa jadi wujud ular itu bernama Syuja'ul Aqra. Nama ular yang disebutkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

"Barangsiapa diberi harta oleh Allah, lalu dia tidak menunaikan (kewajiban) zakatnya, pada hari kiamat hartanya dijadikan untuknya menjadi seekor ular jantan aqra' (yang kulit kepalanya rontok karena di kepalanya terkumpul banyak racun), yang berbusa dua sudut mulutnya.

Ular itu dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat. Ular itu memegang (atau menggigit tangan pemilik harta yang tidak berzakat tersebut) dengan kedua sudut mulutnya. Ular itu berkata, 'Saya adalah hartamu, saya adalah simpananmu'.

Kemudian Rasulullah membaca firman Allah, QS Ali Imran 180: Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.


Apakah ular ini juga akan hadir untuk memberikan siksaan di dalam kubur? Ular yang sama dengan wujud ular Syuja'ul Aqra? Wallahu 'alam bisshowab.

***

Trauma pada masa lalu ternyata bisa membuat seseorang menjadi atheis. Tidak percaya Tuhan, tidak percaya agama, tidak percaya siksa kubur. Hal inilah yang terjadi pada diri Sita remaja (diperankan Widuri Puteri, anak pasangan Dwi Swasono dan Widi Mulia) yang melihat langsung orang tuanya yang tewas akibat bom bunuh diri.

Sita menjadi antipati dengan agama. Hingga Sita dewasa (diperankan oleh Faradina Mufti), ia tetap dengan keyakinannya itu. Ia punya ambisi besar  mencari orang paling berdosa untuk kemudian ikut menyaksikan siksa kubur yang akan ia terima.

Hal itu dilakukannya untuk membuktikan kebenaran dari agama itu sendiri. Jika agama itu memang benar, manusia yang paling berdosa tersebut seharusnya akan menerima siksa kubur yang pedih. Untuk membuktikannya, Sita akan ikut dikuburkan bersama mayat tersebut sambil merekamnya.

Sita yang bekerja di panti jompo tanpa diduga bertemu dengan seseorang di masa lalu. Orang itu bernama Wahyu (diperankan oleh Slamet Rahardjo Djarot). Sosok yang dikenalinya ketika ia bersama adiknya, Adil (diperankan oleh Muzakki Ramdhan) dititipkan di pondok pesantren oleh pamannya selepas peristiwa tragis itu.

Sosok yang sebelumnya bernama Ilham inilah yang telah melakukan pelecehan seksual terhadap adiknya dan beberapa santri laki-laki lainnya. Pak Wahyu sendiri adalah pemilik pondok pesantren tersebut. Kondisi ini semakin membuat Sita benci dengan namanya agama dan orang menjual agama untuk berbuat nista.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun