Kedua, manusia dan hewan dapat berubah perilakunya dengan pelatihan. Otak mereka sama-sama berfungsi untuk berpikir, sehingga dengan pelatihan, ada informasi yang disimpan di kepala atau otak, diproses sehingga terbentuk perilaku. Jika proses ini terjadi berulang-ulang, maka perilaku ini pun akan menetap. Jika manusia, sudah tidak dapat dibantah laagi, salah satu bentuk pelatihan adalah di sekolah. Siswa yang tadinya tidak tahu, tidak mampu, diberi pelatihan, akhirnya menjadi tahu, dan mampu atau memiliki keterampilan. Jika binatang bagaimana? Lihat saja bagaimana para aktor binatang di sirkus atau kebun binatang! Itulah hakekat, bahwa binatang pun dapat dilatih seperti manusia.
Menurut Arnaldi (2011 hal. 170), manusia memiliki 8 level atau tingkatan proses kognitif, yaitu:
- Concentration: target increase self monitoring by maintain concentration with control emotional and cognitive process, as motorist coordination, motivation, attitude, focus attention, maintain concentrate, technical reading, speed reading.
- Memory : capability to maintain vocabulary in memory as recognize and recalling
- Comprehension : communication and interaction as interpretation, explaining, exemplifying.
- Control behaviour : increasing self awareness and self regulation to control emotional and behavior by executing and implementation.
- Analyze: ability to increase capability basic cognitive by differentiate, description detail and organizing.
- Synthesis : ability to increase capability basic cognitive by syllogism, hypothesis and summary.
- Evaluate : ability to give value in problem solving by check and critical.
- Creativity thinking : flexibility thinking to overcome problem and adaptation in real situation such as alternative, generating and producing.