Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Indonesianis & Neo-Imperialisme di Indonesia

18 November 2011   16:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 616 0
Para ilmuwan yang mengkaji tentang Indonesia dari segala aspek keilmuan disebut sebagai Indonesianis,Majalah Tempo edisi 14-20 November 2011 menurunkan tulisan liputan khusus tentang Indonesianis. Para ilmuwan dan peneliti mengamati segala aspek tentang Indonesia,dan menariknya mereka menulis tentang Indonesia melalui banyak cara,ada yang menetap dan tinggal bersama dengan keluarga Pribumi Indonesia,melakukan penelitian ilmiah yang meneliti segala aspek sosial-budaya yang ada di Indonesia dalam kurun waktu tertentu,dsb ; Tetapi tulisan mereka lebih banyak dikonsumsi oleh pendonor atau yang memberikan donasi atas kajian ilmiah para Indonesianis tersebut. Sedikit sekali tulisan mereka dibaca oleh masyarakat Indonesia secara luas untuk mengenal dirinya sendiri.

Kenapa zaman ORBA cukup banyak ilmuwan asing yang menjadi Indonesianis dan kemudian surut pada era reformasi ini? Jangan-2 peranan para Indonesianis yang "membukukan" tulisan mereka menjadi suatu rangkaian besar tentang Indonesia ini adalah suatu produk intelijen yang legal? Begitu telanjangnya Indonesia didalam tulisan-2 para Indonesianis tersebut sehingga dengan mudah Indonesia dikuasai oleh bangsa Asing melalui bentuk neo-imperialis/neo-kolonialisme yang sejak zaman Soekarno dilemparkan sebagai isu utama menentang bangsa-2 Barat yang membentuk aliansi baru untuk melakukan penjajahan ekonomi bentuk baru setelah era penjajahan konvensional berakhir dengan lahirnya Hak Asasi Manusia yang menjadi landasan kemerdekaan segala bangsa.

Buku-2 tentang Indonesia yang begitu detil dengan segala aspek geopolitik nya memberikan wawasan baru bagaimana seharusnya "menguasai" bangsa Indonesia. Sehingga terjadilah era reformasi 1998 yang menjadikan Indonesia sekarang ini,dimana kontrol negara atas kekayaan bumi,laut dan seisinya seperti tanpa daya sehingga semuanya dikuras habis oleh sistem kapitalisme yang menglobal dengan rakyat akhirnya tidak bisa berbuat apapun. Benarkah Indonesianis berperan dalam "menghabisi" Indonesia sekarang ini?

Dunia spionase memang unik,berbagai cara bisa dilakukan untuk bisa mengambil data-2 negara lain,salah satunya adalah melalui para peneliti atau ilmuwan yang bisa mempunyai akses kemanapun mereka mau,tentu semuanya diijinkan secara "legal" oleh lembaga-2 yang memang sebelumnya dibangun terlebih dahulu melalui G2G. Akhirnya tanpa disadari,semua data tentang Indonesia jatuh ketangan pihak asing. Para intel asing bila akan melakukan tugas di Indonesia tinggal mengkaji buku-2 atau mengundang para Indonesianis untuk bicara tentang Indonesia,maka mereka pasti akan sukses dan tidak perlu repot-2 belajar dan butuh waktu lama untuk mengerjakan tugasnya di Indonesia. Banyak pendonor bangsa asing melakukan kegiatan penelitian di negara-2 yang masih "tertutup" dengan menggunakan cara-2 seperti yang dilakukan oleh para Indonesianis tersebut.

Mereka memang dibayar untuk menulis sebanyak mungkin tentang segala aspek yang mereka ingin tahu dari suatu negara yang ingin dikuasai melalui bentuk penjajahan baru. Bahaya neo-imperialisme semakin terlihat nyata dan tanpa malu lagi dibuka secara nyata,sebab para pemimpin bangsa ini sudah ditangan mereka dan mau tidak mau harus tunduk pada aturan mereka,seperti halnya para raja-2 Nusantara dulu yang akhirnya harus tunduk kepada Imperialis Belanda. Para pejabat Indonesia dibuat bersenang-senang dan menikmati hasil korupsi mereka,melakukan hedonisme seperti para raja-2 Nusantara dulu yang senang berpesta pora bersama Imperialis Belanda pun ditampakkan,mobil mewah dan rumah mewah bagai istana,serta berganti-ganti wanita cantik. Itulah para pemimpin bangsa kita saat ini.

Indonesianis telah menulis banyak hal tentang Indonesia,dan nampaknya mereka telah berhasil membuat neo-imperialisme di bumi Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun