Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Yesus dan Lampu Merah

6 September 2010   14:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:24 276 0

Dalam dua tulisan terdahulu, aku menemukan bahwa atas pertanyaan “Apakah Yesus itu Tuhan?” bisa diberikan jawaban iya dan bukan. Namun yang terpenting bukan iya atau bukan. Yang terpenting adalah apa artinya kalau aku mengatakan Yesus itu Tuhan dan apa artinya kalau aku mengatakan Yesus itu bukan Tuhan. Untuk memahami ini aku mendekatinya dengan makna simbolis. Pernyataan Yesus itu Tuhan atau bukan Tuhan tidak bisa dipahami secara literal, namun simbolis.

Berkaitan dengan simbol, aku teringat dengan tradisi Yunani dalam budaya perjanjian. Mengapa tradisi Yunani? Sebab kata simbol berasal dari tradisi Yunani. Dalam tradisi perjanjian, pihak-pihak yang terkait menggunakan sebongkah batu untuk surat perjanjian. Batu itu dibelah dan masing-masing pihak mendapat satu bagian. Bongkahan batu itu disebut symbolon. Jika kelak terjadi sesuatu, untuk mengujinya kedua bongkahan itu disatukan. Tindakan menggabungkan kembali symbolon itu disebut symballein.

Nah, dari sini aku tahu bahwa simbol merupakan penyatuan antara tanda dan realitas yang ditunjuk oleh tanda tertentu. Ada kaitan erat antara yang simbol dan yang disimbolkan. Untuk memudahkan memahami, aku membedakannya dengan tanda atau sinyal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun