Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kepramukaan: Selain Permainan, PKBM Wajib Pahami Ini

30 September 2022   13:30 Diperbarui: 30 September 2022   14:47 1612 5
Bermain selalu menghadirkan rasa senang bagi hati. Menjalani permainan akan mampu mendorong kita memasuki suasana gembira.

Dalam mencapai rasa gembira atau senang dalam permainan, bukan berarti pada  prosesnya kita boleh bermain-main. Selalu ada langkah bahkan strategi yang serius dan jitu untuk mencapai puncak kegembiraan bermain.

Bermain memerlukan sikap kedewasaan serta kecermatan. Orang melakukan permainan-permainan kadang mempersiapkan dirinya dengan sejumlah talenta keprofesionalitasannya agar permainan hadir lebih berisi dan bermakna mendalam.

Menemukan hal itu semua, kita bisa menyaksikannya dalam Gerakan Pramuka. Organisasi Pandu, istilah lain pendahulu Gerakan Pramuka, Menawarkan sejumlah cara agar mampu memiliki skiil dasar kehidupan. Gerakan Pramuka mengemas sedemikian banyak permainan bermakna dalam rangka membangun karakter diri bangsa.

Perlu kita cermati sebelumnya, saat menyelami gerakan kepanduan ini. Setidaknya dari uraian diatas terutama mengenai istilah yang  disebutkan bahwa ada yang dinamakan Gerakan Pramuka dan istilah Pramuka. Lalu apa arti dari istilah-istilah itu?

Undang-undang Nomor Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Pasal 1 angka 1, memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

Dengan demikian, Pramuka itu merupakan istilah yang dipakai untuk menunjuk seseorang yang bergabung kepada organisasi Gerakan Pramuka dengan syarat-syarat tertentu diantaranya yaitu mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka (Uu No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Pasal 1 ayat 2).

Sementara itu, hal penting lain dalam memahami Gerakan Pramuka yaitu disana ada sebutan  pendidikan kepramukaan, suatu istilah khusus dalam gerakan ini, sebagaimana dijelaskan UU Gerakan Pramuka pasal 1 angka 4, berbunyi bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan
hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-
nilai kepramukaan.

Dari sini jelas, ada korelasi yang sangat kuat dalam tubuh Gerakan Pramuka antara keabsahan organisasi dengan proses berkegiatan anggota organisasi melalui praktek pendidikan khusus yang dimiliki Organisasi Gerakan Pramuka.

Jika saja Gerakan Pramuka mengemas permainan-permainan  dalam proses gerakan organisasinya, tiada lain hal itu untuk menunjukan adanya kekhususan cara pengemasan praktek pendidikannya.

Semakin jelas kiranya, mengapa gerakan pramuka identik dengan permainan dalam setiap kegiatan-kegiatannya. Ternyata, hal itu diuraikan pula pada Uu Gerakan Pramuka pasal 3 bahwa Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka melalui, diantaranya dalam huruf d, permainan yang berorientasi pada pendidikan.


Pendidikan Non Formal

Kepramukaan disebutkan dalam sebuah uraian yaitu segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

Aspek-aspek kegiatan kepramukaan itu meliputi pula diantaranya adalah pendidikan.

Pendidikan kepramukaan itu sendiri dilaksanakan berdasarkan pada nilai dan kecakapan dalam
upaya membentuk kepribadian dan kecakapan hidup pramuka.

Gerakan Kepramukaan memiliki fleksibilitas yang tinggi dan memungkingkan tumbuh dalam berbagai ruang keseharian masyatakat Indonesia.

Seperti halnya dalam kehidupan lingkungan pendidikan non formal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Sebagai unit pendidikan, PKBM memiliki banyak kesamaan dengan Gerakan Pramuka perihal strategi dan metode pembelajarannya. Kesamaan yang utama diantaranya adalah kesamaan dalam hal memberikan kesempatan terlibat dalam pembelajaran dan pendidikan bagi masyarakat berbagai jenjang usia. Juga, tempat dimana masyatakat bisa belajar, bagi PKBM dan Gerakan Pramuka, pilihan menetukan lokasi itu sangat luwes.

Pendidikan PKBM dapat dilaksanakan dimanapun. Selama masih bisa beralaskan bumi dan beratapkan  langit, proses belajar sangat mungkin dilaksanakan. Gerakan Pramuka pun meng-iya-kan hal itu dan keduanya sepakat bahwa alam sebagai tempat terhebat membelajarkan manusia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun