Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 Tetap Waspadai Covid

14 November 2022   09:43 Diperbarui: 14 November 2022   09:50 345 1
PERSEBARAN Covid-19 dengan varian barunya, Omicron XBB, patut diantisipasi dengan kewaspadaan yang tinggi. Itu juga yang mestinya menjadi tugas ekstra dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) dan jajaran panitia pelaksana dari Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 yang sudah di depan mata. Seperti diketahui, World Junior Wushu Championship (WJWC) VIII digelar 5-11 Desember 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Tak bisa dipungkiri jika persebaran Covid-19 dengan varian barunya saat ini kembali mengkhawatirkan. Hal itu pula yang membuat pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 di seluruh Indonesia. Mengingat cukup tingginya tingkat penularan, termasuk di Jakarta dan sekitarnya, tentu tak ada salahnya jika PB WI dan panpel WJWC VIII 2022 menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bagaimana teknisnya, hal itu tentu menjadi kewenangan mereka.

Penerapan protokol kesehatan yang ketat wajib diberlakukan mengingat PB WI diketuai oleh Airlangga Hartarto, yang selain Ketum Golkar dan Menko Perekonomian, juga masih menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Prokes diwajibkan untuk membuat kelangsungan event olahraga bergengsi ini benar-benar aman, sehingga seluruh peserta baik atlet, ofisial dan jajaran panitia penyelenggara merasa nyaman.

Apalagi, sebagaimana dikemukakan Ketum PB WI Airlangga Hartarto jauh-jauh hari, Indonesia selaku tuan rumah mengharapkan WJWC VIII 2022 ini terselenggara dengan baik, aman dan lancar, sehingga seluruh peserta--terutama dari luar negeri- kembali ke negaranya masing-masing dengan nyaman dan membawa kesan yang sangat baik. Sukses penyelenggaraan menjadi salah satu target dari Airlangga Hartarto, di samping sukses prestasi -pencapaian 4 medali emas- dari atlet-atlet tuan rumah.

Sebagian besar peserta asing WJWC VIII 2022 baru tiba pada awal Desember. Mereka memperoleh kesempatan berlatih di arena pertandingan antara 2 hingga 4 Desember. Rangkaian pertandingan, baik untuk disiplin taolu dan sanda, baru dilangsungkan sejak 5 Desember.

Paparan ini kembali melanjutkan kisah pada atlet terbaik Tanah Air dalam Timnas Wushu Indonesia, di mana mereka sudah sejak 24 Oktober lalu menjalani pelatnas di Jakarta. Sebanyak 23 atlet, terdiri dari 12 atlet taolu dan 11 sanda, berlatih serius untuk memperjuangkan peraihan empat medali emas bagi Indonesia, sebagaimana diharapkan oleh Airlangga Hartarto.

Atlet taolu asal Sasana Xiao Yao, Bradlet Jason, mengaku kaget namun sekaligus senang saat mengetahui namanya masuk di antara 12 atlet taolu yang dipilih masuk timnas.
"Saya senang dan kaget karena bisa mewakili Indonesia di kejuaraan dunia," kata Bradley yang ditemui di Gedung GBK Arena Senayan, Jakarta, pekan ini.
 
Wajar jika bocah kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 21 Jui 2022 ini kaget dan senang. Dia termasuk dalam 12 atlet taolu yang terjaring dari seleksi diantara 33 atlet, 17 putra dan 16 putri. Dari 33 atlet taolu itu, hanya 12 yang terpilih, terdiri dari 6 putra dan 6 putri. "Persaingan di pelatnas itu sangat ketat," aku Bradley.

Pelajar SD Surabaya School ini diajak orang tuanya latihan wushu pada tahun 2016. Dia sudah mengoleksi 1 emas (Gunshu) dan 1 perunggu (Changquan) serta 1 medali emas (Gunshu) dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu 2022 yang memperebutkan Piala Presiden di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Surabaya, Jawa Timur, pertengahan September 2022 lalu.

Di kejuaraan dunia nanti, Bradley akan tampil nomor spesialisasinya Changquan dan Gunshu kategori Junior C. Dia bertekad untuk berjuang keras mengikuti jejak idolanya yang sudah mengukir prestasi di berbagai event internasional, seperti Seraf Naro Siregar, Muhammad Daffa Golden Boy, dan Edgar Xavier Marvelo.
 
"Saya akan berusaha tampil sempurna sehingga bisa meraih hasil maksimal," kata Bradley yang menyebut latihan wushu itu keren.

Bradley Jason akan tampil di kategori Junior C putra, bersama Richard Dean dari DKI Jakarta. Sepuluh atlet taolu lainnya adalah; Junior A Putra: Josh Tiasto Tanto (DKI Jakarta)-Rainer Reinaldy Ferdiansyah (Jatim), Junior A Putri: Kylie Sutoyo Kwok (DKI Jakarta)-Ivana Beatrice Liestio (DKI Jakarta), Junior B Putra: Zamurai Alkensoe Damara (Jateng)-Nathan Ryuu Santosa (Jatim), Junior B Putri: Thalia Marvelina Tanzil (Jatim)-Rainie Elena Liem (DKI Jakarta), Junior C Putri: Billie Karina The (DKI Jakarta)-Anasera Zahra Haryoso (Bali).

Pada disiplin sanda, kita tampilkan Denis Darmawan, atlet dari Sasana Schreuder Salatiga, Jawa Tengah. Pelajar SMAN 3 Salatiga yang mulai bergabung di pemusatan latihan (pelatnas) wushu junior sejak 24 Oktober 2022 berhasil lolos dalam seleksi. Dia dinilai Tim Satgas yang dibentuk Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto punya peluang merebut medali di ajang event bergensi dunia tersebut.

"Saya sangat senang sekali karena saya ingin sekali menjadi juara dunia. Sejak kecil, saya mempunyai cita-cita keliling dunia dengan gratis lewat olahraga," kata Denis yang ditemui di Gedung GBK Arena Senayan, Jakarta.  

Saat ini, remaja putra kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 5 Juli 2005 terus menjalani program latihan yang diberikan pelatih asal China, Xia Hong dalam pelatnas. Dia masuk dalam kategori Junior Putra dan turun di kelas 52kg pada kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 yang mendapat dukungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).  

"Program latihannya tidak jauh berbeda dengan yang diberikan pelatih di sasana. Di sini, saya bisa lebih fokus karena libur sekolah selama menjalani persiapan menuju kejuaraan dunia," katanya.

Pengidola atlet sanda senior nasional, Laksamana Pandu Pratama ini mulai berlatih olahraga beladiri asal Tiongkok ini sejak 2018.  "Saya senang olahraga wushu karena peraturannya lebih tertata daripada beladiri yang saya tekuni sebelumnya," ungkap Denis yang mendapat dukungan dari kedua orang tuanya.

Ketika disingung masalah target di penampilan perdana di kejuaraan dunia, Denis yang merupakan peraih medali emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu Seri I dan Seri II menjawab, "Sudah pasti medali emas untuk Indonesia."

Seperti dipaparkan di atas, pada disiplin sanda ini ada 11 atlet. Sepuluh atlet lainnya, Pra Junior Putra: Kiemas Sakti Negara (Jateng/45kg), Shaddam Achmad Asegaf (Jateng/48kg), Rizki (Jabar/52kg), Junior Putri: Aurella Calysta Purnomo (Jateng/48kg), Nasya Aulia Zahra Wahana (Jateng/52kg), Nabila Puspa Annastasya (Jateng/56kg), Junior Putra: Dewangga Lindu Saputra (Jateng/48kg), Pandu Dian Saputra (Jateng/56kg), Ragest Ganang Pangestu (Jateng/60kg), dan Yanto Rizel Silaban (Sumut/65kg)....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun