Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sepotong Rembulan

20 September 2022   11:04 Diperbarui: 20 September 2022   11:07 98 3
Seorang naturalis menyayat rembulan yang sepotong. Zaman telah mengeras, katanya. Duka malam semakin kental, sepi melintas di jagat peristiwa. Pusat berita dan media media, menyayat kebenaran, memoles kesan gaya hidup, konsumerisme dan serba tubuh. Tubuh tubuh yang menjadi komoditas,  tubuh tubuh yang,  katanya,  ingin dibebaskan dari subjektifitas. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun