Saat saat sulit selalu tak terelak
kita memaknainya berbeda
sulit-senang bagai dua sisian sungai
memang akan selalu begitu.
kita memaknainya berbeda.
Secara pribadi, komunal dan lebih luas lagi, saat saat sulit itu terdefenisi sendiri
sesuai pandangan dan impresi.
Sebagian menamainya sebagai tahapan
tahapan pencapaian. ujian, penguat diri bahkan pengingat bagi yang alpa tentang lemah diri selalu ada.
Saat saat sulit selalu ada, tak terelak
kita memaknainya berbeda.
si manusia kanak dan yang dewasa
dalam ruang sulitnya sendiri.
prinsipnya satu ucapan:
setiap beban sudah Ditakar sesuai kemampuan.
Dan kita memandang saat sulit
dengan kekuatan harapan, sangka yang baik dan inisiatif inisiatif baru.
Kadang, saat saat sulit itu
melebur dosa dosa
yang tak terhapus dengan apapun
kecuali dengan kesulitan tadi.
