"Akhlaq mulia lebih mulia dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki", mungkin inilah pernyataan yang bisa mewakili sebuah sikap ketawadhu'an seseorang. Namun dalam kesempatan dibulan mulia penuh dengan keberkahan dan maghfirah, penulis ingin mengkaji "bagaimana sikap ketawadhu'an seorang KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau sering dipanggil Gus Baha' yang secara keilmuan tidak bisa dipungkiri lagi kompetensi beliau.
KEMBALI KE ARTIKEL