Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Kisah-Kisah Menarik dari Turki (9): Bunga Tulip di “Hamam”

14 November 2011   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:42 663 1

“Anda belum ke Turki kalau belum mencoba hamam” demikian kata-kata yang sering terdengar dan kembali terngiang di telinga ketika menjelajah kawasan kota tua Istanbul. Wah, dalam hati, banyak sekali syarat agar kita dikatakan sudah pernah ke Turki.!

Akhirnya setelah puas berkelana di “The Grand Bazaar” dan kaki pun mulai terasa lelah, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah tempat “hamam” dan kebetulan pula tempat ini konon merupakan salah satu tempat mandi uap yang paling tua di Istanbul.

Dari kejauhan, terlihat dua buah kubah khas arsitektur Turki Usmani. Setelah di dalam, saya baru sadar bahwa dua kubah tadi dibangun sebelah menyebelah bagaikan cermin, karena satu bagian dibuat khusus untuk lelaki, dan bagian lain untuk perempuan.

“Cemberlias Hamam” demikian tertera pada papan nama yang terletak pada jalan kecil yang ramai. Sementara untuk menuju pintu masuk , kita haru menuruni beberapa anak tangga. Jadi tempat ini ternyata letaknya sudah di bawah jalan, rupanya dalan sejarahnya yang sudah hampir 500 tahun, jalan di depan hamam ini sudah beberapa kali ditinggikan.

Persis di sebelah pintu masuk terdapat semacam informasi mengenai hamam ini. Terdapatbeberapa “menu”yang dapat kita pilih berikut biaya nya. Cukup mahal juga sebenarnya untuk ukuran kantong Indonesia, akan tetapi rasa ingin tahu untuk merasakan pengalaman unik di Istanbul membuat saya tetap melangkah ke dalam.

Pestamal dan Mandi Uap di Sicaklik

Setelah memilih paket dan kemudian membayar sesuai tarif yang telah ditentukan, saya diberi sebuah token dan dipandu untuk masuk ke dalamarea ganti pakaian dan loker. Tentu saja, ada dua arah yang berbeda yaitu bagian pria dan bagian untuk wanita.

Di ruangan ganti ,pakaian disimpan di loker, dan untuk menutupi tubuh diberikan “Pestamal”, yaitu semacam sarung atau handuk dari katun dengan motif kotak-kotak berwarna coklat kemerahan dan putih. Lucunya , motif pestamal ini mirip dengan sarung yang sering dipakai oleh patung-patung di Bali..

Proses pertama mandi ala Turki I adalah memasuki ruangan yang panas dengan uap. Mungkin mirip dengan steam room di fitness centre yang ada di hotel berbintang. Namun yang membedakan adalah model ruangan dan arsitekturnya yang benar-benar khas Turki. Kita akan masuk ke dalam ruangan yang disebut Sicaklik. Ruangan ini terdiri dari semacam meja besar dari marmer yang berada di tengah ruangan besar ini. Di dalam ruangan cukup banyak orang yang sedang menikmati mandi uap ini. Di sekeliling meja besar , terdapat beberapa tempat untuk mandi dengan air dingin yang disebut kurna dan juga tempat mandi yang tertutup disebut halvet.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun