Dengan ini, Gregoria Mariska Tunjung berhasil menciptakan sejarah tunggal putri pertama yang menjadi peserta World Tour Final (dulu disebut Superseries Final).
Gregoria menjadi tunggal putri ASEAN ketujuh yang berhasil main di puncak final turnamen akbar BWF bertajuk World Tour Final ini setelah Wong Mew Choo (2008 dan 2009), Salakjit Ponsana (2009 dan 2010), Porntip Buranaparasertsuk (2009), Pornpawee Chochuwong (2020 dan 2021), Busanan Ongbamrungpham ( 2019, 2021, 2022*), Ratchanok Intanon (2014-2020 dan 2022*)
Dengan demikian maka Gregoria yang berhak membawa koper ke Bangkok bulan depan bersama Chen Yufei (China), Tai Tzu Ying (Taipei), He Bing Jia (China), Sindhu PV (India, mundur), Ratchanok Intanon, An Se Young (Korea Selatan), Busanan Ongbamrungphan (Thailand).
Netizen Indonesia sebagian merasa pesimis akan penampilan Gregoria di Bangkok. Mereka mengatakan Gregoria paling hanya menjadi penghiaa draw, bulan-bulan negara lain atau menjadi guru kunci. Namun tidak jarang netizen berbangga atas pencapaian ini.
"MJ Bisa ikut WTF prestasi cukup membanggakan. Bisa ikut bersaing menghadapi KEANGKERAN PEmain2 Top Dunia., " Ungkap Handry seperti dikutip dari laman Badminton Wonder Fans - New Bwf.
"Minimal ada bendera MERAH PUTIH diantara bendera DELAPAN WANITA BULUtangkis di sektor ini, " Sambung Dimaz.
Apa komentar Anda Sahabat Kompasiana?
