Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Adam dan Manusia-Manusia Awal Bukan Manusia Primitif

8 Agustus 2014   23:09 Diperbarui: 12 Agustus 2015   07:15 597 2


(tulisan dua)

Jejak-jejak manusia-manusia terdahulu dengan peradaban yang begitu maju teramat sering membuat kita terperangah kagum.  Pertanyaan-pertanyaan seperti, teknologi apa yang digunakan rakyat Mesir pada dinasti Ahmoses ketika membangun piramida? Mengapa bangunan itu begitu kokoh  dengan sejuta misteri yang bahkan sampai kini belum bisa tersingkap?  Dan kaum Tsamud, umat Nabi Shaleh, darah seni seperti apa yang mengalir dalam tubuh mereka hingga begitu ahli memahat gunung batu  menjadi istana-istana  megah dan indah tempat mereka bermukim? Setelah ribuan tahun, Praimida masih kokoh berdiri, Lembah Petra masih terdiri dari istana megah hasil pahatan tangan-tangan ahli kaum Tsamud.

Waktu terus berjalan. Ribuan tahun terlampaui. Kisah Nabi Adam tak pernah lagi menjadi kisah utuh dalam ingatan kita. Kita membiarkan diri hanya sekedar tahu bahwa Adam tercipta di surga dan menghabiskan ratusan tahun usia awal hidupnya dalam kemegahan surga yang tiada banding. Tetapi kita lupa untuk memahami apa arti semua itu. Ilmuwan-ilmuwan yang lahir belakangan lalu mengambil kesimpuan keliru mengenai asal usul manusia.  Mereka menggambarkan manusia berasal dari makhluk primitif yang berevolusi hingga menjadi makhluk cerdas. Dari mahkluk yang hanya bisa berjalan dengan mengandalkan topangan kaki depan hingga bisa berdiri tegak.

Ketika turun ke bumi, Adam sungguh bukanlah manusia primitif. Dia tidak berasal dari jaman purba. Adam tercipta di surga. Tempat dengan peradaban sangat maju yang hanya dapat diduga-duga kehebatannya dan diangankan oleh manusia masa-masa sesudahnya untuk menjadi penghuninya.  Janji Allah tentang kemudahan dan kenyamanan, juga  kemegahan dan kemewahan  hidup di surga, menjadi harapan setiap manusia yang percaya adanya hari akhir. Ke peradaban super maju itulah kita semua hendak bermukim. Berharap cemas bahwa kita cukup baik dan cukup patuh menjalankan tugas-tugas di bumi dan pada akhirnya terpilih menjadi salah satu penghuninya kelak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun