Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dari Mata Turun ke Hati

10 Agustus 2011   14:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:55 107 0
"Mata, apa yang kau perkenalkan kepadaku? Sungguh aku tak bisa tidur karenanya. Meski engkau terpejam, aku masih saja melihatnya. Senyum itu tak henti-hentinya menari-nari menggodaku"

"Hati,akupun tak tahu. Apa yang aku lihat begitu indah. Senyum itu, mata itu, polah itu, semua begitu menggodaku, membuatku tak mampu menyisakan waktu sedetikpun untuk berkedip kala aku mengawasinya. Sedetik begitu berharga untuk dilewatkan tanpa memandanginya. Hati, apakah kau telah menjatuhkan dirimu ke hatinya?"

"Aku tak tahu Mata. Aku berbunga saat di dekatnya. Seakan waktu berjalan begitu cepatnya. Jantungpun berpesan bahwa ia berdenyut beratus kali lebih cepat saat didekatnya. Mulut pun demikian, tak henti-hentinya ia berkomat-kamit menyebut namanya. Mata, apa kita sedang jatuh cinta?"

"Mungkin. Tak ada yang salah jika kita tengah jatuh cinta. Karena memang sejauh ini sepengetahuan pandanganku, semua yang aku lihat begitu indah"

"Mata, jika memang kita tengah jatuh cinta, tolong jaga dirimu! Buatlah kami tetap merasa senang saat kau memandangnya. Buat aku yakin bahwa dialah cinta yang kita cari selama ini"

.............................................

Apakah aku sedang jatuh cinta? Sejak perkenalan di warnet Bang Toyib, aku merasa ada yang berbeda dengan diriku. Semua yang aku lihat seketika menjelma menjadi sosoknya. Mulutku pun terus-menerus ingin menyebut-nyebut namanya. Bibir ini pun ikut tersenyum saat aku membayangkan senyumnya.

Apakah ini cinta pada pandangan pertama yang biasa orang sebut itu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun