Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Pilihan

KPK Gerebek Laksa Bogor, Apa Istimewanya?

10 Juni 2023   18:23 Diperbarui: 11 Juni 2023   20:19 369 8
Menurut mas Rahab yang pentolan KPK Kompasiana (Komunitas Penggila Kuliner), acara hari ini sebenarnya adalah "kecelakaan". Karena berasal dari bincang-bincang iseng dengan Ketua Click (komunitas pengguna transportasi berbasis kereta), mbak Muthiah, akhirnya diseriusi hingga jadilah even kolaborasi antara KPK dan Click  Acara ini diadakan hari Sabtu 10 Juni 2023 dari jam 9.00 hingga 14.00.

Menurut rundown acara awal, acara Click dulu, baru dilanjutkan makan siang, sehingga mas Rahab memesan tempat jam 11.00 kepada pemilik laksa. Karena kekhawatiran laksa akan habis, karena akhir pekan biasanya ramai, maka rundown dibalik, kuliner dulu baru jelajah Click.

Acara segera diumumkan melalui Temu Kompasiana, masuklah sejumlah pendaftar baik melalui jalur KPK maupun Click. Akhirnya dipilih 15 peserta, termasuk mas Rahab dan mbak Muthiah ditambah seorang mystery guest. Pada hari H, seorang peserta mengundurkan diri karena sakit, sehingga total 15 Kompasianer mengikuti acara ini.

Tulisan pertama ini akan fokus pada KPK Gerebek Laksa Bogor, sedang keseruan Jelajah Click akan dituliskan pada tulisan kedua.

Karena titik kumpul (meeting point) ditentukan di stasiun Bogor, otomatis peserta dari Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang Selatan menggunakan moda transportasi commuter line. Kecuali peserta yang berdomisili di Bogor menggunakan moda transportasi lain.

Setelah 14 peserta terkumpul di pintu Timur stasiun Bogor, mas Rahab minta kepada peserta untuk menebak siapa mystery guest. Clue-nya Kompasianer dari jauh. Siapa dia?

Mystery guest ternyata mbak Indah Noing yang sekarang menjadi diaspora di Hongaria. Ia adalah Kompasianer yang sering mengikuti acara KPK sejak 2014 bahkan beberapa kali mendukung acara rujakan di booth KPK setiap Kompasianival. Bahkan pada Kompasianival 2022 ketika mbak Indah sudah pindah ke Hongaria masih mendukung rujakan di booth KPK dengan cara mengirim dana ke bendahara KPK

Lalu dengan tiga buah taksi daring, kami menuju kawasan Cijeruk, yang cukup jauh dari pusat kota Bogor, bahkan masih limayan jauh dari destinasi berikutnya, Batutulis.

Kami menuju ke lokasi laksa Bogor Pak Inin. Kenapa kesana? Karena laksa Bogor Pak Inin ini sangat melegenda di Bogor.

Seperti kita ketahui bersama banyak daerah negara / kota yang memiliki kuliner laksa. Laksa yang diduga merupakan kuliner akulturasi antara kuliner Tionghoa dan lokal, banyak terdapat di pesisir, seperti Penang, Singapura, Medan, Tangerang, Bogor dan Jakarta.

Walaupun secara citarasa akhirnya berbeda-beda karena masuknya unsur lokal. Lalu apa Istimewanya laksa Bogor hingga menjadi legends?

Laksa Bogor Pak Inin ini telah ada sejak 1965, dan kini dikelola oleh generasi ketiga. Berbeda dengan laksa dari daerah lain, laksa Bogor Pak Inin ini menggunakan campuran oncom, tshu, daun jemangi dan serundeng.

Gerainya masih sangat sederhana, terletak di pinggir jalan raya, bangunannya terbuat dari kayu dan bambu dengan lantai tanah. Terdapat beberapa meja makan panjang dan untuk 4 orang serta sebuah balai-balai bambu diluar gerai Makanan diracik dibagian luar, sehingga kita dapat menyaksikan cara meraciknya. Tapi bumbu pada kuahnya dengan resep khusus yang sulit ditiru siapapun dan dipanasi secara tradisional dengan api dari kayu bakar, bukan kompor gas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun