DI bawah bayang-bayang matahari di atas kepala, roda besi yang saya kendarai melaju dengan kecepatan 60 kilometer perjam. Saya boncengan dengan seorang kawan yang biasa saya sapa bang Syarif. Mula-mula ia mengajak ke dusun Nanga Doro, sebuah dusun paling selatan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Secara administrasi dusun ini masuk wilayah Desa Hu'u. Tapi lokasinya langsung berhadapan dengan laut lepas Samudra Hindia. Jauh dari kantor desa setempat. Dan bahkan puluhan mil dari ibu kota negara. Terpencil. Jaringan handphone masih enggang bersemai di dusun ini.
Untuk sampai di Dusun Nanga Doro, kami menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Walau begitu, pemandangan yang tersaji sepanjang perjalanan begitu memanjakan mata. Mulai dari hamparan persawahan, gunung bersisian, sapuan angin laut menghilangkan gerah dan sampan di tambatkan di pesisir pantai. Semesta begitu murah hati menyajikan semuanya. Karena sambil bercerita, tidak terasa perjalanan jauh menjadi menyenangkan.
KEMBALI KE ARTIKEL