Dua bersaudara dengan ibunya yang sudah mulai menua, ibu menjadi satu-satunya yang bisa diandalkan untuk menopang ekonomi keluarga. Jejak perjuangannya menjadi buah bibir seumurannya di desa Daha, kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu-NTB. Pahit. Itu kata yang selalu terlontar dari orang-orang yang melihat perjuangannya di masa lalu. Bahkan beberapa mengkisahkan penuh dengan derai air mata.
Ibu telah ditempa oleh kehidupan yang tidak mudah sejak kecil. Pergumulannya dengan dunia pertanian tidak sedikit pun diragukan. Ia telah makan asam garam bagaimana menanam, memanen, bahkan menghitung berapa karung jika padi dibagi dan dikalikan pada saat jual beli. Dan itu tanpa bantuan kalkulator (alat menghitung). Bahkan tidak jarang orang yang bergelar pendidikan pun kalah hitung jika berhadapan dengannya.