LANGIT sore kota Mataram tidak secerah biasanya ketika roda dua yang saya kendarai membelah jalanan kota. Sapuan mentari sore bukan enggang menyapa semesta. Awan tebal yang egois tak bersedia bergeser untuk memberi celah pada mentari sore agar bisa menyapa semesta. Sedangkan beberapa jam ke depan malam masih setia menunggu berakhirnya hari.
KEMBALI KE ARTIKEL