Seakan ingin menghancurkan semua yang dilihat
Hembusan nafas mu bagai badai yang siap menyapu setiap sudut jalan kau lalui
Hari demi hari, terasa dingin meski kau slalu di sampingku
Canda mu tak bisa kau tutup untuk menghilangkan memori lama
Semua terbaca dari senyum berat di ujung bibir sensual mu
Terasa hampa, karena hanya raga mu disisi ku
Tapi jiwa dan pikiran mu entah berada dimana...
Adakah pelabuhan hati yang baru
Ataukah perahu jiwa ku yang sudah tidak sanggup lagi menuntun mu ke jalan terang?
Hati ini mendambakan cahaya
Untuk terangi jiwa kekasih yang gelap tanpa arah